Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Milan, Sinisa Mihajlovic, sangat berterima kasih kepada Wakil Presiden Milan, Adrano Galliani. Penyebabnya adalah gelandang tengah Juraj Kucka.
Penulis: Riemantono Harsojo
Miha menilai Kucka sebagai pemain penting dalam formasi 4-4-2 yang diterapkan tim. Ia bersyukur Galliani berhasil mendapatkan pemain berusia 29 tahun itu dari Genoa pada musim panas 2015 dengan harga tidak mahal.
"Kita harus berterima kasih kepada Galliani karena dia hanya ditebus dengan harga tiga juta euro," ucap Mihajlovic setelah Milan mengalahkan Torino 1-0 pekan lalu.
Gol tunggal Milan ke gawang Torino dicetak oleh Luca Antonelli berkat assist Kucka. Itu adalah assist kedua yang dibuat pemain tim nasional Slovakia ini dalam pertandingan Serie A tahun 2016.
Kucka tampil delapan kali dalam 10 penampilan Milan di Serie A tahun 2016.
Ia sekali menjadi cadangan ketika I Rossoneri bertemu Empoli (23 Januari). Selain itu, mantan pemain Spartak Praha ini cedera sehingga tak masuk tim untuk partai lawan Genoa (14 Februari).
[video]https://video.kompas.com/e/4777333052001_ackom_pballball[/video]
La Gazzetta dello Sport menilai Kucka sebagai bagian terpenting dari tim Milan asuhan Mihajlovic yang sedang tampil oke.
Dalam sembilan pekan terakhir, Il Diavolo Rosso (Setan Merah) tidak pernah kalah dan mencatat lima kemenangan. Kucka dianggap punya peran penting terhadap kesuksesan tersebut.
"Saat ini, pemain Slovakia ini adalah simbol sempurna dari kelahiran kembali Milan. Dia turun ke lapangan dengan intensitas yang selalu ingin dilihat Mihajlovic dari para pemainnya," tulis La Gazzetta dello Sport.
Pewaris Alami Gattuso cs.
Karena selalu tampil dengan penuh gelora, Kucka telah mengoleksi delapan kartu kuning. Jumlah itu menjadi yang terbanyak di skuat Milan musim ini.
Berkat penampilan seperti itu ia dan Riccardo Montolivo membuat sentra lini tengah Milan menjadi solid.
Bahkan La Gazzetta menilai Kucka sebagai pewaris alami untuk gelandang tengah seperti Gennaro Gattuso, Mark van Bommel, dan Nigel De Jong.
Perbedaan utamanya, eks pemain Genoa ini tidak hebat dalam kemampuan mengambil bola dari penguasaan lawan yang menjadi keunggulan tiga nama tadi.
Namun, Kucka adalah penyusup yang terampil dan melakukan pergerakan tanpa bola pada waktu yang tepat di area lawan.
"Pemain bernomor punggung 27 ini tidak hanya mendapatkan rasa hormat dari Mihajlovic, tetapi juga dari parafan," tulis Milannews.
[video]https://video.kompas.com/e/4779342220001_ackom_pballball[/video]