Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aturan Baru soal Poin Penalti di MotoGP

By Jumat, 4 Maret 2016 | 12:43 WIB
Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez, membalap di depan pebalap Movistar Yamaha asal Italia, Valentino Rossi, pada balapan GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (25/10/2016). (MIRCO LAZZARI/GETTY IMAGES)

Perselisihan antara Valentino Rossi (Movistar Yamaha) dan Marc Marquez (Repsol Honda) jelang akhir musim lalu membuat para petinggi MotoGP melakukan sedikit perubahan dalam penerapan hukuman atau sanksi.

Mulai musim ini, tidak akan ada hukuman start dari posisi paling belakang atau start dari pit lane. Pemberian sanksi untuk akumulasi poin penalti hanya diberikan ketika pebalap sudah mengoleksi 10. Dia akan didiskualifikasi dari balapan.

Pada aturan sebelumnya yang kini dihapus, pebalap dengan koleksi empat poin penalti akan memulai balapan berikutnya dari posisi start paling belakang. Hal ini dialami Rossi pada balapan terakhir musim lalu di Valencia.

Sebelumnya, Rossi sudah mendapatkan satu poin penalti saat kualifikasi GP San Marino. Dia mendapatkan tambahan tiga poin penalti saat balapan pada GP Malaysia.

Sanksi lain yang juga dihapus adalah hukuman start dari pit lane ketika pebalap sudah mendapatkan tujuh poin penalti.

Akumulasi poin penalti yang didapat pebalap akan terus berlanjut, tidak lantas hangus pada akhir musim.

Ketika pebalap sudah mengumpulkan 10 poin penalti akan otomatis didiskualifikasi dari balapan. Setelah itu, 10 poin penaltinya akan dihilangkan.

Race Direction juga punya hak untuk menjatuhkan jenis hukuman kepada pebalap, tidak hanya dalam bentuk pemberian poin penalti.

Sanksi untuk sebuah pelanggaran bisa berbentuk denda, perubahan posisi start, membalap lewat pit lane, penalti waktu, penurunan posisi start pada balapan berikutnya, diskualifikasi, atau pencabutan poin di klasemen.

Peraturan baru lainnya yang akan diterapkan adalah larangan bagi pebalap atau tim untuk memberikan pernyataan tidak berdasar dan bertanggung jawab kepada media, yang bisa menyebabkan kerugian bagi kejuaraan.

Hal ini didasari atas apa yang terjadi pada musim lalu. Tuduhan Rossi bahwa Marquez membantu Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) saat balapan di Australia berbuntut panjang.

Pernyataan Rossi tersebut dikeluarkan pada konferensi pers jelang GP Malaysia, yang berlangsung sepekan setelah GP Australia.

Perselisihan pun memans dan berakhir dengan jatuhnya Marquez saat balapan di Sirkuit Sepang setelah sempat bersenggolan dengan Rossi.

Setelah balapan terakhir di Valencia, Rossi kembali melancarkan tuduhan bahwa Marquez dengan sengaja melindungi Lorenzo saat balapan.

Rossi yang harus memulai balapan dari posisi start paling belakang karena akumulasi empat poin penalti akhirnya gagal menjadi juara dunia, kalah lima poin dari Lorenzo.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P