Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Performa dahsyat sepanjang musim membuat Leicester City dipuji berbagai kalangan, termasuk dari para pelatih top dunia. Tapi, di balik pujian itu, The Foxes justru sekarang merasa merinding.
Penulis: Dedi Rinaldi
Leicester telah memasuki masa krusial. Manajer Claudio Ranieri sendiri yang menyatakan bahwa timnya telah memasuki masa genting.
Inilah sebuah periode di mana ketegangan dan kegugupan yang mahatinggi bisa merusak segalanya.
Pada masa tersebut kemenangan tiba-tiba bisa menjadi sangat sulit diraih ketika jalan menuju akhir kian mendekat.
Ketegangan dan kegugupan berpotensi akan mendominasi sehingga lawan yang di atas kertas bisa ditundukkan pun akan terasa memiliki tembok kuat untuk dirobohkan.
Karena itu, meski kerap dikatakan peluang Liecester menjadi juara Premier League 2015-2016 lebih diuntungkan ketimbang lainnya karena menyisakan lawan yang cenderung mudah, kenyataannya tidak seperti itu.
Tanda-tanda ketegangan bahkan sudah muncul pada Sabtu (27/2/2016) pekan lalu. Meski bermain di kandang sendiri melawan tim papan bawah Norwich City, kemenangan baru bisa diraih dengan susah payah.
Setelah itu, mereka hanya bisa bermain seri 2-2 dengan tim papan bawah West Bromwich Albion pada laga medio pekan.