Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Poin Perdana Rio Haryanto Mestinya Bisa di Eropa

By Sabtu, 5 Maret 2016 | 14:46 WIB
Rio Haryanto, masih berjuang mencetak waktu terbaik di tes pramusim F1 2016 di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Selasa (1/3). (DAN ISTITENE/GETTY IMAGES)

Kiprah anak bangsa, Rio Haryanto, di Formula 1 masih sangat anyar. Tak heran bila pencapaian pertama Rio di atas mobil MRT05 pada tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Barcelona, 22-25 Februari, bersama Manor Racing masih terkesan pemula.

Penulis: Dede Isharrudin/Yakub Pryatama

Begitu pula pada tes pramusim kedua di sirkuit yang sama, Selasa (1/3/2016). Rio juga kurang maksimal. Ia gagal mencetak waktu di sesi pagi karena usai melakukan lap pemanasan oli mobilnya bocor.

Pada sesi siang, ia mampu melahap 34 lap dengan mencetak waktu terbaik 1 menit, 27,699 detik.

Catatan waktu itu berselisih 4,677 detik dari catatan tercepat yang dihasilkan Nico Rosberg, 1:23,022, sehingga menempatkan Rio di posisi buncit, 12.

Meski demikian, catatan terbaik Rio itu lebih bagus dari tes pramusim pertama, 1:28,249.

Harus diakui, walau kerap melakukan tes F1, kemahiran Rio membalap di lomba jet darat bergengsi itu masih berada di level GP2.

Hal itu wajar sebab GP2 Series yang diikuti Rio selama empat tahun sejak 2012 hingga tahun lalu berada satu anak tangga di bawah F1.

Dukungan mesin Mecachrome berkonfigurasi V8, berkapasitas silinder 4.000 cc, dan mampu menghasilkan 612 tenaga kuda itu masih sulit menandingi kecepatan mobil F1.

Namun, saat ini ketika mobil-mobil F1 kembali ke teknologi turbo dengan kapasitas silinder 1.600 cc, perbedaan kecepatan dari GP2 semakin menipis.


Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, meninggalkan paddock Sirkuit de Barcelona-Catalunya pada tes pramusim Formula 1, Kamis (25/2/2016).(PIERS HUNNISETT)

Ambil contoh saat BOLA menyaksikan kualifikasi GP2 dan F1 di GP Austria 2015 di Sirkuit Red Bull, Spielberg.

Ketika itu mobil Ferrari F1, yang digeber Sebastian Vettel sebagai pebalap tercepat di sesi latihan kedua, hanya melesat lima detik lebih cepat dibanding mobil GP2 yang dikemudikan Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix sebagai pebalap tercepat di kualifi kasi GP2.

Rio sendiri menjadi pebalap tercepat kelima babak kualifikasi GP2 seri GP Austria yang berlangsung pada 19 Juni 2015 itu.

Saat lomba, Rio mampu finis di posisi ketujuh pada race pertama, sprint race, dan naik podium tertinggi sebagai juara di race kedua.

Karena itu, meski dalam tes pramusim pekan lalu dan minggu ini di Sirkuit Catalunya, Spanyol, penampilan dan catatan waktu Rio masih memperlihatkan kegugupan, sikap optimistis harus terus diusung pebalap yang disponsori Pertamina ini.


Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani sesi tes hari pertama tes ke-2 di Sirkuit de Barcelona-Catalunya, Selasa (1/3/2016).(MANOR RACING)

Apalagi jika bicara soal arena sirkuit tes di Spanyol itu. Rio sebenarnya sangat familiar dengan sirkuit-sirkuit Eropa. Meski poin pertama pada seri GP2 diraih di Sirkuit Sepang 2012 atau poin ganda perdana di Sirkuit Shakhir II 2012, beberapa hasil terbaik Rio dicetak di Benua Biru.

Mulai dari tercepat di kualifikasi, naik podium, hingga juara pernah ditorehkan Rio di sirkuit-sirkuit legendaris, seperti Spa Francorchamps, Catalunya, Valencia, Monako, hingga yang terakhir di Austria.

Atas dasar itulah, meski Rio masih akan banyak belajar, berkat konsistensi performa yang tinggi dan pengalaman berlomba dengan tidak hanya mengandalkan keunggulan teknis mobil, poin pertama Rio di F1 bisa saja tercetak di Eropa.

Penggalangan Dana

Sementara itu, di Tanah Air, pihak Kemenpora dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jakarta berencana memfasilitasi penggalangan dana untuk Rio.

Pasalnya, Rio masih kekurangan dana 7 juta euro (sekitar 101 miliar rupiah) dari 15 juta euro (sekitar 224,8 miliar rupiah).

Judiarto, Ketua Umum IMI DKI, akan mengkoordinasi gerakan penggalangan dana yang rencananya diluncurkan pekan depan.

Dana yang terkumpul akan disalurkan ke rekening tunggal ibunda Rio, Penny Indahwati.

Jika dana yang dikumpulkan kurang dari target, Indah tetap akan bernegosiasi dengan perusahaan swasta.

Bantuan suka rela dapat dilakukan melalui komunitas media sosial dengan membuka situs www.kitabisa.com. Melalui kanal tersebut, masyarakat dapat terjun langsung untuk memberikan donasi kepada Rio.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4785357404001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P