Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Roadmap Apa Lagi, Kemenpora?

By Jumat, 4 Maret 2016 | 22:33 WIB
Presiden Joko Widodo, berjabat tangan dengan wakil presiden AFC, Pangeran Abdullah, di Istana Merdeka, Jakarta, 2 November 2015. (ADEK BERRY/AFP)

Setelah lama tak terdengar, roadmap perbaikan tata kelola sepak bola nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga (kemenpora) kini muncul ke permukaan lagi. Kabar itu muncul setelah Presiden Joko Widodo berencana mengirim utusan ke FIFA terkait sanksi yang diterima Indonesia.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Yakub Pryatama

Sebelum rencana itu muncul, Presiden menerima kajian dari Kemenpora pada Sabtu (27/2/2016) terkait pencabutan pembekuan PSSI, yang sudah berlangsung sejak April 2015.

Semula, membuat roadmap menjadi jualan Kemenpora agar masyarakat percaya bahwa pembekuan PSSI merupakan langkah tepat. Dengan roadmap itu, Kemenpora yakin memiliki tahapan yang benar dalam meningkatkan prestasi Indonesia.

Kini, roadmap yang pertama kali dimunculkan pada 8 Mei 2015 itu juga akan menjadi oleh-oleh utusan pemerintah saat bertemu FIFA.

“Tidak mungkin datang ke FIFA dengan tangan kosong. Roadmap akan menjadi bahan pembahasan saat bertemu FIFA,” kata Gatot Dewa Broto, juru bicara Kemenpora yang berperan dalam membuat kajian pencabutan pembekuan PSSI.

Menurut Gatot, roadmap yang akan dibawa ke FIFA bukan yang sama saat pertama kali dimunculkan. Sudah ada beberapa kali revisi.


Kepala komunikasi publik, Gatot S Dewabroto sedang memberikan keterangan seputar MotoGP Indonesia 2017 di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).(THOMAS RIZAL/BOLA/JUARA.NET)

“Dalam perjalanannya mengalami perubahan. Saat kami berkomunikasi dengan pihak Istana lalu direvisi. Saat delegasi FIFA-AFC datang juga dipaparkan dan setelah itu kami revisi,” tutur Gatot.

Terkait rencana Presiden mengutus perwakilan ke FIFA, tampaknya masih tanda tanya.