Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Zinedine Zidane sudah melempar handuk putih di La Liga.
Penulis: Dian Savitri
Menurut pelatih Real Madrid itu, klub asuhannya tidak mungkin lagi bisa mengejar Barcelona dalam perebutan juara La Liga musim ini.
Tidak setelah El Real kalah 0-1 dari rival sekota, Atletico, pada 27 Februari di Santiago Bernabeu. Kemenangan yang kedua kubu sama-sama torehkan pada laga medio pekan pun menjaga jarak tersebut.
Selisih 12 poin dari Barcelona, kalau menurut hitungan Zidane, tidak akan bisa terkejar.
Sekarang, perhatian Zidane dan Real hanya ditujukan ke ajang di mana Los Blancos lebih berkuasa: Liga Champion.
Harapan mereka untuk melaju ke perempat final masih terbuka. Pada 8 Maret mendatang, Madrid akan menjamu wakil Italia, AS Roma, pada leg II babak 16 besar.
Pada pertemuan pertama di Roma, Madrid menang 2-0 dan hasil itu menjadi modal yang tak terkira.
Setengah kaki Madrid sudah ada di perempat final. Tinggal menanti hasil undian untuk melihat klub mana yang akan mereka temui di babak itu.
Namun, apakah posisi Zidane sebagai pelatih aman setelah ia menyatakan hal itu, seperti yang dinyatakannya dalam sebuah rekaman video yang diunggah oleh Live Soccer TV?
Agaknya, para direktur di klub itu masih yakin pada kapasitas eks pemain nasional Prancis itu. Setidaknya mereka yakin Zidane akan bisa sukses di antarklub Eropa.
Mungkin apa yang dikatakan oleh Eric Abidal bisa menjelaskan motif di balik kata-kata yang diucapkan oleh kompatriotnya itu.
“Zidane menyatakan peluang Real di liga sudah habis sebenarnya untuk mengangkat beban dari pundak para pemainnya. Ucapannya saat jumpa pers setelah derbi Madrid itu bagus untuk skuat,” kata Abidal, eks pemain Barcelona, seperti dikutip dari FourFourTwo.
Selain itu, ada seruan agar Presiden Real, Florentino Perez, mundur.
Menurut situs El Confidencial, Perez menyatakan akan mengadakan pemilihan presiden sesegera mungkin dan ia akan ikut lagi.
Namun, bisa saja ia berubah pikiran. Pers dan suporter menyalahkannya atas prestasi buruk klub. Mungkin mundurnya Perez bisa menjadi “revolusi” yang dibutuhkan oleh Madrid.
Kalau memang sudah “melupakan” gelar La Liga, Real memang benar-benar tinggal berkonsentrasi di Liga Champion.
Di ajang piala domestik, Copa del Rey, Real sudah didiskualifikasi kelar menjalani pertandingan babak 32 besar, 2 Desember tahun lalu.
Jadi, apakah ini berarti gelar ke-11 di Liga Champion akan bisa diraih oleh Real Madrid asuhan Zinedine Zidane? Just wait and see.