Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arsenal dihantui kegagalan di masa lalu? Faktanya, musim ini The Gunners kembali terpeleset di bagian awal fase sprint terakhir.
Penulis: Riemantono Harsojo
Pada pekan ke-27, Arsenal takluk 2-3 dari Manchester United yang sedang krisis pemain utama sehingga terpaksa menurunkan pemain-pemain belia debutan.
Kekalahan tersebut seakan menjadi sinyal bahwa mimpi buruk dua musim lalu dapat terulang.
Pada musim 2013-2014, saat Arsenal berada di trek perburuan gelar juara Premier League seperti sekarang, tim asuhan Arsene Wenger mencatat hasil tak memuaskan pada fase krusial, yakni antara pekan ke-27 hingga 33.
Dalam tujuh pekan, Arsenal hanya dua kali menang. Selebihnya, tiga kali kalah dan dua kali imbang.
Akibatnya, The Gunners turun dari peringkat dua ke lima sebelum akhirnya finis di posisi empat berkat kemenangan beruntun di lima pekan pamungkas.
Pertandingan pekan ke-29 yang juga merupakan derbi London Utara melawan tuan rumah Tottenham Hotspur, Sabtu (5/3/2016) di White Hart Lane, menjadi kesempatan buat Arsenal untuk menghindari terulangnya petaka di bagian awal fase terakhir perburuan mahkota Premier League.
Kalah dari Spurs akan membuat Arsenal semakin tertinggal dari rival London itu dan juga Leicester City.