Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool melakoni laga tengah pekan Premier League dengan kemenangan telak 3-0 atas Manchester City (2/3/2016). Berikut empat catatan penting mengenai duel yang digelar di Stadion Anfield tersebut.
1. Kemenangan dobel dan performa kandang raksasa
Liverpool mencatat kemenangan dobel nan meyakinkan atas Manchester City di Premier League musim ini.
Hasil 3-0 di Anfield melengkapi skor 4-1 buat The Reds di kandang The Citizens pada pertemuan pertama (22/11/2015).
Secara umum, Liverpool memang mencerminkan performa bak raksasa saban menjamu City di Anfield. Dalam 13 pertemuan di sana, tuan rumah mencatat 9 kemenangan dan 4 kali imbang.
2. Gunung tinggi untuk didaki Manchester City
Man City have lost 3 consecutive Premier League games for the first time since November 2008. Now 10 points adrift. pic.twitter.com/7xBc25AvOL
— Squawka Football (@Squawka) March 2, 2016
Gunung semakin tinggi untuk didaki oleh Manchester City. The Citizens untuk pertama kalinya menelan tiga kekalahan beruntun di liga sejak November 2008.
Sebelum ditekuk Liverpool, City menyerah di tangan Tottenham 1-2 dan Leicester 1-3. Peluang pasukan Manuel Pellegrini menyusul Leicester di puncak klasemen semakin berat karena mereka sudah terpisahkan jarak 10 poin.
"Kami mencoba segala cara dengan keras, tapi Liverpool lebih baik. Sekarang, tim hanya fokus memikirkan laga akhir pekan ini melawan Aston Villa. Kami harus move on," ucap kapten City, Vincent Kompany.
3. Cetak gol, Milner tak pernah kalah
41 games. 34 wins. 7 draws.
— Liverpool FC (@LFC) March 2, 2016
Did you know that James Milner... pic.twitter.com/VaJa9LLqwM
Liverpool kembali merasakan tuah James Milner. Gelandang Inggris berusia 30 tahun itu tak pernah berada di sisi tim yang kalah setiap kali namanya terpampang di papan skor.
Total, Milner mencetak 41 gol dalam 41 partai berbeda di Premier League. Hasil klub ketika dirinya menjebol gawang musuh adalah 34 kemenangan dan 7 kali imbang!
Musim ini, Milner mengoleksi 5 gol. Masing-masing muncul dalam laga melawan Aston Villa (Liverpool menang 3-2), Swansea (1-0), Norwich (5-4), Aston Villa (6-0), dan kini Manchester City (3-0).
4. Beban terlalu berat bagi Sterling?
Laga ini menjadi momen pertama kembalinya Raheem Sterling ke Anfield, tapi sebagai musuh, setelah pindah dari Liverpool ke Man City musim panas lalu.
Penyerang sayap berusia 21 tahun itu seperti terbebani menyikapi reaksi pendukung mantan klubnya. Publik Anfield sudah mencemooh Sterling ketika namanya diumumkan dalam susunan starter.
Ia pun tak lepas dari siulan dan ledekan suporter setiap mendapatkan bola. Mungkin akibat tekanan berat itu Pellegrini menarik keluar Sterling usai istirahat. Performanya juga melempem dalam 45 menit pertama dengan hanya melepas satu tembakan.
[video]https://video.kompas.com/e/4783644937001_ackom_pballball[/video]