Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Klub raksasa Turki, Galatasaray, mendapat hukuman tak boleh tampil pada kompetisi Eropa selama setahun. Menurut UEFA, Rabu (3/3/2016), ini karena klub tersebut gagal mematuhi peraturan Financial Fair Play (FFP) yang dirancang untuk membatasi kerugian.
Bos Galatasaray pernah mengatakan kepada Reuters bulan lalu, bahwa juara Turki itu merugi sekitar 164 juta euro (sekitar Rp 2,364 triliun) sepanjang tiga musim terakhir. Padahal, mereka berjanji akan membatasi kerugian 30 juta euro pada periode tersebut. Hal tersebut melampaui batas yang telah diatur oleh badan sepak bola Eropa, UEFA.
UEFA mengatakan pada Januari bahwa Galatasaray gagal untuk mematuhi level kerugian keuangan yang diizinkan oleh badan sepak bola itu, sehingga membuka jalan untuk dijatuhkannya hukuman. Di bawah peraturan FFP, yang telah diterapkan sejak 2011, klub-klub yang ambil bagian di kompetisi Eropa tidak diizinkan untuk menghabiskan lebih dari pendapatan yang dihasilkan mereka.
Awalnya, Galatasaray diperkirakan akan dijatuhi hukuman dua tahun. Tetapi UEFA mengataan skors itu hanya akan diperpanjang setahun jika kerugian klub lebih besar dari sepuluh juta euro pada musim ini, kata pejabat klub kepada Reuters.
Mereka telah menjual penyerang internasional Burak Yilmaz pada bulan lalu ke klub Beijing Guoan dengan harga delapan juta euro untuk membantu keuangannya.
Klub Istanbul ini merupakan klub Turki pertama yang memenangi trofi utama Eropa, ketika mereka mengalahkan Arsenal melalui adu penalti untuk menjuarai Piala UEFA, pendahulu Liga Europa, pada tahun 2000.
Pada musim ini, Galatasaray gagal melanjutkan kiprahnya di ajang Liga Champions karena hanya finis di peringkat ketiga Grup C. Mereka kalah bersaing dengan Atletico Madrid dan Benfica, yang berhak lolos ke babak 16 besar.
Alhasil, Galatasaray harus rela turun ke kompetisi strata kedua Liga Europa. Lagi-lagi perjalanan mereka tak bisa dilanjutkan karena pada babak 32 besar disingkirkan oleh Lazio, yang unggul agregat 4-2 .
Kini, asa Galatasaray untuk meraih tiket ke pentas Eropa pada musim mendatang sedang terancam lantaran mereka menghuni peringkat kelima Liga Turki dengan raihan 37 angka, terpaut dua angka dari zona Liga Europa. Menurut pejabat klub, jika tahun ini mereka gagal lolos ke kompetisi Eropa, maka skors itu akan diterapkan juga untuk musim depan.
Galatasaray diperkirakan akan melakukan banding terhadap keputusan itu di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga, dalam rentang waktu 21 hari.
Pada Selasa, Galatasaray menunjuk pelatih tim junior Orhan Atikto untuk menggantikan Mustafa Denizli yang mengundurkan diri setelah tiga bulan menjadi arsitek tim itu.