Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jika Leicester Juara, Wenger Harus Pergi

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 1 Maret 2016 | 19:43 WIB
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengaku geram dengan hasil imbang yang diraih timnya saat berhadapan dengan Hull City, dalam laga putaran kelima Piala FA, Sabtu (20/2/2016). (MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Manajemen Arsenal harus memutus kontrak manajer Arsene Wenger andai kalah dalam perebutan titel Premier League 2015-2016 dari Leicester City atau Tottenham Hotspur.


Setidaknya, itu pendapat Paul Merson. Dia adalah mantan pemain sayap Arsenal, yang kini menjadi koresponden sepak bola untuk Sky Sports Inggris.

Menurut Merson, keterlaluan jika Arsenal gagal menyalip Leicester, tim yang secara finansial tidak sekuat The Gunners.

"Tak ada pembelaan masuk akal untuk pelatih yang mengatakan timnya tak butuh pemain baru, tapi lalu gagal bersaing dari Leicester atau Tottenham," ujar Merson.

Ia menuding keputusan Arsenal tidak membeli pemain pilar berpengalaman pada musim panas lalu harus ditebus dengan lengsernya Wenger.

"Kalau Manchester City yang memenangi liga, Wenger bisa saja berdalih kalau keberhasilan tersebut hasil belanja pemain dan dana besar. Namun, kalau Leicester atau Tottenham, saya tak yakin apakah Wenger layak bertahan," tutur sosok yang membela Arsenal dari 1985 sampai 1997 itu.

Arsenal kini tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara Premier League musim 2015-2016 dengan 51 angka. Olivier Giroud dkk terpaut dua angka dari rival London Utara mereka, Tottenham Hotspur, dan lima angka dari Leicester City yang masih kokoh di puncak klasemen.


Striker Manchester United, Marcus Rashford (tengah), melakukan duel lari dengan bek Arsenal, Laurent Koscielny, dalam lanjutan pertandingan Premier League 2015-2016 di Old Trafford, Manchester, Inggris, pada Minggu (28/2/2016).(LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Merson juga menyesalkan Wenger tidak mampu mengangkat moral pasukannya saat kalah 3-2 dari Manchester United di Stadion old Trafford, Minggu (28/2/2016).

"Arsenal bermain dengan memandang enteng Manchester United. Seolah-olah mereka berpikir 'ah, ini cuma Manchester United. Pemain mereka banyak yang cedera dan kita hanya melawan anak kecil. Ini pasti mudah.'. Sungguh hal itu membuat frustrasi," kata Merson.