Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
CEO Formula 1 Bernie Ecclestone, menyatakan bahwa sistem kualifikasi baru untuk musim 2016 tidak akan digunakan pada seri pertama di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Australia pada 18- 20 Maret.
Pada format baru, kualifikasi akan tetap berlangsung selama tiga sesi. Yang membedakan adalah periode waktu yang ditentukan pada tiap sesi. Para pebalap yang memiliki catatan waktu terlambat akan langsung tereliminasi.
Namun, Sistem knockout baru siap digunakan pada balapan seri kelima di Sirkuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol pada 13-15 Mei.
"Format kualifikasi baru seharusnya sudah diterapkan sejak awal musim, tetapi kami tidak bisa mendapatkan peralatan dan perangkat lunak tepat waktu. Jadi, sistem baru kemungkinan bisa diterapkan di Spanyol," kata Bernie seperti dilansir GPupdate.
"Pada seri pertama F1 masih tetap menggunakan sistem kualifikasi lama karena pembuatan perangkat lunak tidak mudah," ucap Bernie.
Berdasarkan aturan baru, setiap jeda 90 detik para pebalap yang memiliki waktu paling lambat akan langsung tereliminasi hingga sesi kualifikasi berakhir.
Dengan demikian, para pebalap kemungkinan akan langsung mengeluarkan kecepatan terbaiknya ketika keluar dari pit lane. Tidak seperti format yang selama ini digunakan sejak musim 2006.
Meski terlihat lebih menantang, Bernie terlihat tidak puas dengan proposal format baru tersebut.
"Itu bukan yang saya inginkan," kata Bernie yang berkebangsaan Inggris itu.
"Yang saya inginkan adalah mengacaukan grid sehingga pebalap tercepat pada sesi kualifikasi tidak akan duduk di pole dan menghilang begitu saja saat balapan. Mengapa pebalap tercepat pada sesi kualifikasi akan melambat di balapan?" ucap Bernie .
Bernie mengatakan dirinya berharap sesi kualifikasi lebih menantang. Dia menginginkan pebalap yang meraih pole dan memenangi balapan mendapat penalti waktu.
"Dengan begitu, dia harus mengejar defisit waktu tersebut hingga akhir balapan," kata Bernie yang telah berusia 85 tahun itu.
Pada balapan musim 2015, dari total 19 balapan sebanyak 12 kemenangan diraih oleh para pebalap yang juga mencatatkan pole position.
Seandainya ide Bernie diterapkan, para pebalap yang meraih pole harus memenangi balapan dengan keunggulan selisih waktu yang jauh dari pebalap kedua.
"Akan sangat menarik untuk melihat pebalap melakukan hal tersebut," ujar Bernie.