Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Debby Susanto tentang Tontowi/Liliyana, Olimpiade, dan Rencana Pensiun dari Bulu Tangkis

By Delia Mustikasari - Minggu, 28 Februari 2016 | 15:25 WIB
Pemain ganda campuran Indonesia, Debby Susanto, ketika berpose di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Jumat (26/2/2016). (RODERICK ADRIAN MOZES/KOMPAS.COM)

Pemain ganda campuran Indonesia, Debby Susanto, ingin menyamai prestasi seniornya, yakni pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang telah tiga kali meraih gelar juara All England.

Pasangan Tontowi/Liliyana saat ini masih menjadi ganda campuran terbaik yang dimiliki Indonesia.

"Saya ingin menyamai prestasi Tontowi/Liliyana. Mereka sudah banyak meraih gelar juara dan lolos Olimpiade. Saya bersama Praveen Jordan masih harus berjuang untuk meraih tiket Olimpiade," kata Debby ketika dijumpai di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Saat ini pasangan Praveen/Debby berada pada peringkat kedelapan dunia sedangkan Tontowi/Liliyana berada di peringkat kedua dunia.

"Sebenarnya peringkat delapan dunia sudah lolos ke Olimpiade. Tetapi, saya tidak mau peringkat saya pas pada peringkat kedelapan. Paling tidak saya bisa berada pada peringkat ketujuh atau keenam dunia," tutur Debby.

Praveen/Debby akan menjalani turnamen cukup padat untuk mengumpulkan poin Olimpiade. Mereka akan mengikuti All England (8-13 Maret), Swiss Terbuka, Singapura Terbuka, Malaysia Terbuka dan berakhir pada Kejuaraan Asia.

"Saya berusaha bermain lebih stabil dan tidak mau terbebani meski ada misi untuk menyamai prestasi Tontowi/Liliyana. Justru hal ini menjadi motivasi saya untuk berjuang lebih keras," kata Debby.

Disinggung tentang rencana pensiun sebagai pebulu tangkis setelah Olimpiade Rio, pebulu tangkis 26 tahun itu belum memastikan.

"Saya masih akan lihat hingga akhir 2016 tentang rencana tersebut. Yang jelas, selepas Olimpiade Rio saya masih akan bermain bulu tangkis," ujar Debby.

Praveen/Debby mengawali 2016 dengan menjuarai Syed Modi International di India. Namun, pada Thailand Masters mereka langsung tersingkir pada babak pertama.

"Saat itu kami  kelelahan karena harus menjalani perjalanan panjang dari India ke Thailand. Lutut saya juga sempat membengkak. Tetapi, itu bukan alasan. Saya berharap bisa bermain lebih stabil ke depan," kata Debby.

Grafik prestasi Praveen/Debby pada 2015 dianggap menanjak semenjak dipasangkan awal 2014.

Pada 2015 Praveen/Debby mencapai semifinal All England, perempat final Kejuaraan Asia, medali emas SEA Games, finalis Prancis Superseries dan semifinalis BWF Superseries Finals. Oleh karena itu pada Olimpiade Rio, mereka sudah ditargetkan meraih medali.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4767269373001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P