Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menilai perjalanan Tim Thomas masih panjang, meskipun pekan lalu menjuarai Kejuaraan Beregu Asia di Hyderabad yang merupakan kualifikasi Piala Thomas.
"Menang pada kualifikasi Piala Thomas belum apa-apa. Namun, ini merupakan pembuktian karena kami bisa mengatasi India dan Jepang yang turun dengan kekuatan penuh. Perjalanan tim Thomas Indonesia masih panjang," kata Anthony saat dijumpai di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jumat (26/2/2016).
"Kami belum bertemu dengan tim kuat lain seperti Korea dan China. Jadi, kami harus mempersiapkan diri pada putaran final Piala Thomas, 15-21 Mei," tutur Anthony.
Pada Kejuaraan Beregu Asia yang berlangsung di Hyderabad, penampilan pebulu tangkis 19 tahun itu cukup menonjol. Dia kerap membuka jalan bagi tim Thomas Indonesia dengan menyumbang enam kemenangan.
Dia mampu mengatasi para pemain yang memiliki peringkat di atasnya, yaitu Ajay Jayaram (India) dan Sho Sasaki (Jepang). Anthony saat ini menduduki peringkat ke-32 dunia.
"Saat bertanding di Hyderabad, siap tidak siap saya harus siap dan fokus bermain bagus. Tak menyangka saya bisa mengatasi pemain yang peringkatnya jauh di atas saya. Tetapi, saya berpikir tak mau kalah dan selalu bertekad untuk menyumbang poin," ucap Anthony.
Selain tekad kuat, pria asal klub SGS Elektrik Bandung itu selalu menyempatkan diri menyaksikan calon lawan yang akan dihadapinya lewat YouTube.
"Ini ritual yang wajib saya lakukan sebelum bertanding. Biasanya setelah sarapan saya sempatkan menonton pertandingan calon lawan di YouTube. Setelah itu saya berdiskusi dengan pelatih apa kekurangan yang perlu diperbaiki," ucap Anthony.
Bagi pria yang mengidolakan Taufik Hidayat itu turun pada kualifikasi Piala Thomas merupakan penampilan pertamanya pada turnamen beregu senior.
Anthony masukk dalam tim beregu Indonesia yang meraih medali emas pada SEA Games 2015 Singapura. Namun, sebagai tunggal keempat, dia tidak diturunkan sama sekali.