Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanpa Indonesia dan Kuwait, Hanya 207 Pemilih pada Pemilihan Presiden FIFA

By Jumat, 26 Februari 2016 | 18:58 WIB
Logo FIFA yang diambil dari kantor pusat di Zurich, Swiss, pada 9 Oktober 2015. (HAROLD CUNNINGHAM/GETTY IMAGES)

Kuwait dan Indonesia, yang tengah menjalani skors, dipastikan tak memiliki hak suara pada pemilihan presiden baru FIFA, Jumat (26/2/2016). Dengan demikian, tersisa 207 dari 209 federasi yang bertugas memilih pengganti Sepp Blatter pada Kongres Luar Biasa (KLB).

Absennya suara Kuwait dan Indonesia itu dikonfirmasi oleh Markus Kattner, yang berperan sebagai sekretaris jenderal badan sepak bola dunia yang tengah tercemar skandal. KLB ini sedang berlangsung di Zurich, Swiss.

Tanpa dua negara dari Asia tersebut, tentu saja menjadi pukulan telak bagi presiden AFC, Sheikh Salman bin Ebrahim al Khalifah, yang menjadi satu dari lima kandidat suksesor Blatter. Pasalnya, Indonesia dan Kuwait merupakan bagian dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

FIFA harus menggelar KLB karena Blatter menyatakan mundur sebagai Presiden FIFA pada Selasa (2/6/2015). Pria asal Swiss ini, yang sudah menjabat sebagai Presiden FIFA sejak 8 Juni 1998 menggantikan Joao Havelange, mengumumkan hal tersebut hanya empat hari setelah dia terpilih lagi.

Ya, Blatter sudah lima kali memenangi pemilihan Presiden FIFA. Terakhir, Blatter terpilih kembali sebagai Presiden FIFA setelah Pangeran Ali mundur dari pencalonan pada 29 Mei 2015.