Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Butuh sebuah ledakan buat menyetop rentetan dahsyat 15 kemenangan beruntun Juventus di Serie A edisi terkini.
Penulis: Rizky Indra Sofa
Kata ledakan tadi bukan kiasan, melainkan kejadian yang betul-betul dialami anak asuh Massimiliano Allegri menjelang duel melawan Bologna pada akhir pekan lalu.
Sebuah insiden letusan muncul setelah sejumlah fan Bologna diklaim melempar sejenis bom kertas atau petasan ke arah bus Juventus, persis ketika para pemain turun di luar Stadio Renato Dall'Ara.
Ledakan itu bahkan disebut meletus dengan jarak hanya satu meter dari sang kapten, Gianluigi Buffon. Memang tidak ada pemain yang terluka, tetapi dampak di atas lapangan lebih terasa.
Rekor terputus, Juventus gagal melepas satu pun tembakan akurat ke gawang lawan. Bologna menjadi tim pertama yang tak mampu dibobol gawangnya oleh anak asuh Allegri sepanjang 2016.
Sepekan usai duel tersebut, pada Minggu (28/2), Juventus bakal menjamu Inter di J-Stadium dalam duel pekan ke-27. Sang tamu tentunya berharap bisa setidaknya meraih hasil sepositif Bologna.
Hanya, butuh "ledakan" lebih dahsyat dari skuat Inter untuk mampu memaksa Juventus bertekuk lutut di rumahnya sendiri.
Pertama, Roberto Mancini harus bisa memastikan gawang Samir Handanovic sebisa mungkin steril, sesuatu yang cuma pernah sekali terjadi dalam delapan partai terakhir mereka di liga, saat menang tipis 1-0 atas Chievo awal Februari silam.
Jangan lupa, pada pertemuan terakhir kedua tim di leg I semifinal Coppa Italia, gawang Inter dijebol tiga kali.
Dengan kemampuan pertahanan yang bagus seperti di awal musim, Inter sudah separuh jalan menuju kesuksesan karena tak kebobolan, berarti tidak akan kalah.
Kedua, letusan dahsyat dari barisan penggedor gawang lawan harus kembali dihidupkan. Pelan tapi pasti, misi ini telah dijalankan kembali secara baik. Dalam empat laga terakhir Inter bisa mengemas delapan gol.
Sebuah tren yang positif karena dalam enam laga sebelumnya Inter cuma bisa bikin empat gol! Mauro Icardi salah satu sosok yang ikut berperan mengembalikan ketajaman Nerazzurri.
Icardi bikin tiga gol dalam empat partai terakhir. Gol tunggalnya ke gawang Chievo memberi Inter tiga poin. Sebiji gol ke gawang Verona membantu Inter bisa menghindari kekalahan.
Satu golnya ke gawang Sampdoria di laga pamungkas membantu Inter menang 3-1 di rumah. Inter dan Mancini memang butuh Icardi dalam ketajaman terbaik.
Selain karena Juventus sampai saat ini masih menjadi tim yang paling sedikit menelan tembakan lawan di lima liga elite Eropa, juga lantaran rekrutan anyar Inter, Eder, masih melempem.
"Eder direkrut dalam kondisi sulit, tapi saya yakin cepat atau lambat akan segera mencetak gol lagi karena dia telah bekerja keras," tutur Mancini.