Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inkonstensi yang dialami para rival tradisional, mulai dari Chelsea, Manchester United, Liverpool, hingga Manchester City, membuat Arsenal seolah berada dalam posisi nyaman. Kenyataannya tidak semulus itu karena masih ada Leicester dan Tottenham Hotspur.
Penulis: Indra Citra Sena
Setelah mengungkapkan tiga alasan Arsenal bisa juara Premier League, kini kami tampilkan kenapa pasukan Arsene Wenger bisa gagal menjadi juara untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Fokus Terbelah
Semakin banyak kompetisi berarti semakin besar pula peluang mengantongi gelar pada pengujung musim. Hanya, jika tak pintar-pintar membagi fokus, Arsenal bisa kehilangan kans juara di tiga ajang sekaligus.
Kewajiban meneruskan langkah di Piala FA dan Liga Champions bakal menguras stamina Arsenal, bahkan mengakibatkan badai cedera kembali melanda skuat.
Terjal di Sisa Kompetisi
Menilik jadwal sisa, Wenger barangkali akan geleng-geleng kepala. Dari 12 laga tersisa, Arsenal masih menyimpan laga tandang menghadapi Manchester United (25/2), Tottenham (5/3), dan Manchester City (7/5).
Potensi kehilangan poin di tiga pertandingan terbilang besar. Andaikan hal itu terjadi, perolehan poin Arsenal bisa semakin tertinggal dari rival-rivalnya.
Kurang Striker Top
Sejarah memberikan pelajaran berharga kepada Arsenal dalam hal kepemilikan striker kelas dunia. Insting gol Giroud, Welbeck, Theo Walcott, dan Joey Campbell belum selevel dengan penyerang legendaris semacam Dennis Bergkamp dan Thierry Henry.
Barisan depan Arsenal masih sering mengalami kebuntuan di tengah pertandingan. Pemandangan itu terlihat jelas ketika The Gunners bermain imbang 0-0 melawan Stoke City (17/1) dan Southampton.
[video]https://video.kompas.com/e/4745134002001_ackom_pballball[/video]