Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Alasan Tottenham Bisa Juara Premier League

By Sabtu, 27 Februari 2016 | 10:50 WIB
Hugo Loris, usai Tottenham Hotspur menekuk Fiorentina 3-0 di leg kedua babak 32 besar Liga Europa di White Hart Lane, 25 Februari 2016, London, Inggris (CLIVE ROSE/GETTY IMAGES)

Tottenham Hotspur tak bisa menjadikan euforia Leicester sebagai tempat bersembunyi lagi. Kini, Spurs sudah sangat jelas tertangkap radar sebagai kandidat kuat juara EPL 2015-2016.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Tanpa Belanja di Januari


Para pemain Tottenham merayakan gol kedua mereka ke gawang Colchester dalam duel Piala FA di Weston Homes Stadium, 30 Januari 2016.(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Salah satu alasan keengganan Mauricio Pochettino berbelanja masif di bursa transfer Januari adalah kesolidan dan kebersamaan tim. Ia khawatir pemain anyar punya efek negatif dalam setengah musim terakhir, momen krusial.

Alhasil, tanpa pemain anyar sepanjang bursa transfer Januari, kesolidan tim tetap terjaga. Ritme dan gaya main pun tak perlu ada perubahan.

Pertahanan Hebat


Hugo Loris memberi tepuk tangan kepada fan setelah timnya menang 3-0 di pertandingan UEFA Europa League putaran ke-32 leg kedua antara Tottenham Hotspur dan Fiorentina di White Hart Lane tanggal 25 februari 2016, London, Inggris(CLIVE ROSE/GETTY IMAGES)

Tottenham menjadi tim yang paling sedikit menelan tembakan akurat lawan (79 kali) musim ini. Spurs lebih baik dari Leicester (205 kali) dan Arsenal (107). Efeknya, tentu saja mereka paling sedikit kebobolan (20 gol).

Kuartet lini belakang Spurs amat solid, tetapi mereka juga punya duet gelandang bertahan, Eric Dier dan Mousa Dembele. yang selalu ikut bekerja keras memutus alur dan ritme permainan lawan.

Mauricio Pochettino


Mauricio Pochettino, Manajer Tottenham di pertandingan versus West Ham di Stadion Boleyn Ground (16/8/2014).(JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Skuat muda Spurs memang bermodalkan determinasi, kesatuan, dan etos kerja keras luar biasa. Semua itu bisa dijalankan secara sempurna atas perintah sang bos, Mauricio Pochettino.

Dia memang belum meraih titel di level manajerial, tetapi Poch punya karisma buat menarik hati anak asuhnya. Keyakinan dia pada pemain membuat para pemain rela bekerja lebih ekstra, berlari lebih jauh, dan lebih cepat untuknya.

[video]https://video.kompas.com/e/4745134002001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P