Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sosok playmaker alias pengatur serangan tetap menjadi kebutuhan utama sebuah tim di sepak bola modern. Pelatih anyar Persija, Paulo Camargo, setidaknya termasuk salah satu yang berpikir demikian.
Sejak awal ditunjuk menukangi Macan Kemayoran, pelatih asal Brasil tersebut langsung meminta tambahan pemain untuk tiga posisi. Salah satunya di pos playmaker.
Tidaklah mudah memenuhi permintaan Camargo soal pengatur serangan. Keputusan klub-klub papan atas Indonesia yang cenderung memakai pemain asing untuk posisi tersebut selama sedekade terakhir telah membuat Indonesia mengalami krisis playmaker lokal berkualitas.
Camargo sendiri tak antusias dengan kemungkinan hadirnya playmaker lokal di Persija.
"Saya tidak mengenal pemain lokal yang cukup bagus untuk menjadi playmaker. Saya sudah menyampaikan pada manajer tentang playmaker seperti apa yang saya butuhkan. Tapi, kita lihat saja nanti," katanya kepada JUARA.
Bagaimana dengan Ade Jantra, eks penggawa Borneo FC yang baru direkrut Persija pekan lalu?
"Persija memiliki Ade Jantra, tapi saya membutuhkan lebih dari satu playmaker," ucap pelatih asal Brasil tersebut.
Artinya, sebagaimana yang beberapa kali disampaikan pada media, Camargo betul-betul berharap Persija bisa mendatangkan pemain asing untuk posisi vital tersebut.
Sang pelatih bahkan mengaku sudah menyodorkan sejumlah nama kepada manajemen.
Masalahnya, playmaker asing berkualitas tentu punya banderol mahal dan Persija tengah tidak leluasa merogoh koceknya dalam-dalam.
Tim Macan Kemayoran sempat megontak eks pemainnya, Robertino Pugliara. Namun, pemain yang sebelumnya memperkuat Persipura ini terlanjur menerima pinangan PS Polri untuk Piala Bhayangkara.
Persija sebenarnya masih memiliki Egi Melgiansyah yang piawai menjalankan peran sebagai jenderal lapangan tengah pengatur ritme serangan.
Pemain berpostur 168 cm ini telah kembali ke Persija setelah tahun lalu bergabung dengan Borneo FC. Hanya, Egi rupanya tak terlalu tertarik dengan tanggung jawab tersebut.
"Saya siap bermain di posisi mana saja yang diinginkan pelatih. Tapi, kalau bicara soal rasa nyaman, saya lebih suka menjadi gelandang bertahan saja," kata Egi.
Lebih lanjut, eks andalan timnas U-23 tersebut mengaku belum terlalu memahami gaya permainan yang ingin diterapkan Camargo di Persija.
"Masih belum ketahuan, tapi sepertinya dia ingin kami bermain bola cepat," tutur Egi.