Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Curhat, Agum Sempat Ingin Calonkan Jubir Menpora Jadi Menteri

By Persiana Galih - Kamis, 25 Februari 2016 | 22:51 WIB
Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto. (Gonang Susatyo/BOLA/JUARA.net)

JAKARTA, JUARA.net – Ketua Tim Ad Hoc Agum Gumelar bercerita soal kiprah Juru Bicara Kemenpora Gatot S. Dewa Broto di dunia politik. Menurutnya, Gatot merupakan orang yang pintar dan patut memiliki jabatan penting dalam susunan kabinet.

"Saya tahu sekali siapa Gatot S. Dewa Broto. Beliau adalah salah satu anak buah saya yang terbaik saat saya menjabat sebagai Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informasi). Bahkan, saya pernah ingin menjagokan dia menjadi Kominfo selanjutnya,” kata Agum, saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Jalan Panglima Polim, Jakarta, Kamis, (25/2).

Namun, pendapat Agum soal Gatot kini berbalik 180 derajat. Menurut Agum, kini Gatot kerap menimbulkan polemik di masyarakat setiap memberikan pernyataan pada media massa soal sepak bola Indonesia.

“Gatot tidak tahu apa –apa soal olahraga. Dia nol. Jadi sebaiknya Gatot jangan terlalu banyak ngomong soal olah raga. Apalagi soal pertemuan antara saya dan Pak Presiden, karena dia sendiri tidak hadir di sana,” katanya.

“Jadi saya ingatkan Pak Gatot, please, untuk berbuat bijak. Jangan membuat polemik lagi,” katanya.

Sebelumnya, Agum dan Jokowi bertemu di Istana Presiden pada Rabu (24/2/2016). Selain mereka, pertemuan yang berlangsung sekitar 40 menit itu dihadiri pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menpora Imam Nahrawi.

Menurut Agum, setelah berdebat mengenai carut-marut sepak bola Indonesia saat ini, Jokowi lantas bertanya mengenai tujuan Tim Ad Hoc. “Pak presiden bertanya apa yang diinginkan oleh saya. Lalu saya jelaskan bahwa sepak bola Indonesia mesti segera bergulir lagi,” katanya.

Mendengar perkataan itu, lanjut Agum, Jokowi kemudian meminta Imam Nahrawi untuk segera mencabut SK pembekuan PSSI. “Maka kabar baik itu langsung saya sampaikan ke Zurich, Swiss,” ujar Agum. FIFA akan menggelar kongres di Zurich, Jumat (29/2/2016).

Namun, polemik muncul kembali setelah pemerintah menyebut Agum telah memelintir penjelasan presiden. Soalnya, Gatot mengatakan Jokowi hanya meminta Imam untuk mengkaji rencana pencabutan SK tersebut.

Sebelum mencabut SK pembekuan PSSI, Menpora akan mengkaji terlebih dulu untung-ruginya tindakan tersebut. Pemerintah pun mengklaim tak memiliki tenggat waktu soal keputusan tersebut.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4772171026001&preload=none[/video]