Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JAKARTA, JUARA.net – Ketua Tim Ad Hoc Agum Gumelar mengaku sudah berbicara soal menggelar ulang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengklaim telah menjelaskan serinci mungkin keinginan pemerintah tersebut.
“Saya sudah jelaskan pada Pak Jokowi, kalau Tim Ad Hoc tidak keberatan dengan keinginan pemerintah dalam menggelar ulang KLB PSSI,” tutur Agum, saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Jalan Panglima Polim, Jakarta, Kamis, (25/2/2016).
“Tetapi, saya juga menjelaskan bahwa menggelar ulang KLB mesti dilakukan sesuai statuta FIFA. Artinya, 50 persen plus satu suara atau 2/3 anggota PSSI meminta La Nyalla Mattalitti mundur dari jabatannya. Kalau sudah seperti itu, silakan saja,” katanya.
Agum dan Jokowi sebelumnya bertemu di Istana Presiden pada Rabu (24/2/2016). Selain mereka, pertemuan yang berlangsung sekitar 40 menit itu dihadiri pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menpora Imam Nahrawi.
Menurut Agum, setelah berdebat mengenai karut-marut sepak bola Indonesia saat ini, Jokowi lantas bertanya mengenai tujuan Tim Ad Hoc.
“Pak Presiden bertanya apa yang diinginkan oleh saya. Lalu, saya jelaskan bahwa sepak bola Indonesia mesti segera bergulir lagi,” katanya.
Mendengar perkataan itu, lanjut Agum, Jokowi kemudian meminta Imam Nahrawi untuk segera mencabut SK pembekuan PSSI.
“Maka, kabar baik itu langsung saya sampaikan ke Zurich, Swiss,” ujar Agum. FIFA akan menggelar kongres di Zurich pada Jumat (26/2/2016).
Namun, polemik muncul kembali setelah pemerintah menyebut Agum telah memelintir penjelasan Presiden. Menurut Juru Bicara Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, Jokowi hanya meminta Imam untuk mengkaji rencana pencabutan SK tersebut.
Sebelum mencabut SK pembekuan PSSI, Menpora akan mengkaji terlebih dulu untung-ruginya tindakan tersebut. Pemerintah pun mengklaim tak memiliki tenggat waktu soal keputusan itu.