Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pendukung Manchester United mungkin sudah kehilangan kesabaran terhadap Louis van Gaal (64). Fans Setan Merah sepertinya harus menunggu hasil akhir duel United kontra Midtjylland, Kamis (25/2/2016), yang akan menjadi penghakiman lagi buat sang manajer.
Man United menjamu wakil Denmark itu pada laga kedua babak 32 besar Liga Europa. Mereka punya beban mengatasi defisit akibat kekalahan 1-2 di leg I.
Pertandingan tersebut diyakini kembali menjadi momen pertaruhan terhadap kelanjutan nasib Van Gaal. Sebelumnya, ia lolos dari penghakiman terbaru berkat kemenangan 3-0 atas Shrewsbury di Piala FA (2/2/2016).
"Andai United gagal mengatasi Midtjylland, posisi Van Gaal nyaris tak bisa dipertahankan lagi. Dia pantas mendapatkan kesempatan untuk mencoba dan memimpin tim dalam partai ini." Begitu tulis Independent menyinggung peluang pemecatan LvG.
Media mengklaim kelangsungan Man United di Liga Europa menjadi salah satu alasan kenapa Van Gaal tidak segera dipecat.
Berikut tiga alasan lain yang menunda kepergian sang manajer, setidaknya sebelum melakoni leg II melawan Midtjylland.
1. United kehilangan 13 pemain akibat cedera, terbanyak di antara klub Premier League
Mungkin pelatih tim sekelas Barcelona pun akan pusing jika dilanda badai cedera separah Man United saat ini.
Van Gaal berkutat dengan 13 masalah cedera, terbanyak di antara tim Premier League, sedangkan ia harus memimpin klub melakoni empat kompetisi. Kiper David de Gea menjadi pasien terbaru dan bakal absen saat tim menjamu Midtjylland.
Okelah kualitas materi yang tersedia di skuat United saat ini masih superior dibandingkan Midtjylland. Namun, bayangkan potensi kebingungan Van Gaal jika terus menurunkan pemain itu-itu saja dengan kondisi fisik terbatas.
Problem lain dari keterbatasan materi ini ialah banyak dari para pemain yang sangat jarang (bahkan belum pernah) tampil bareng sebelumnya.
2. Jose Mourinho belum tentu mampu mengangkat United dengan materi tim sekarang
Jose Mourinho tetap mencuat sebagai kandidat pengganti Van Gaal andai manajer asal Belanda itu jadi dipecat.
Namun, jika palu sudah diketuk guna memutuskan PHK Van Gaal, mampukah Mourinho mengangkat United dengan materi yang ada sekarang?
Wajar apabila muncul kabar Mourinho hanya disiapkan untuk menukangi klub mulai musim panas nanti. Mou bisa membentuk skuat sesuai materi yang dia inginkan dengan berkecimpung di bursa transfer.
3. Ryan Giggs belum menjamin keberhasilan
Andai Mourinho baru datang pada musim panas, solusi jangka pendek United guna menyelesaikan musim tanpa Van Gaal ialah menunjuk Ryan Giggs (42) di pos manajer interim.
Sebagai mantan idola Red Devils, Giggs punya pendukung garis keras sendiri di penjuru tribun Old Trafford. Eks sayap lincah asal Wales itu pernah mengemban tugas serupa setelah United memecat David Moyes pada 2013-2014.
Kala itu, Giggs menjalani empat pekan tersisa dengan kemenangan atas Norwich (4-0) dan Hull City (3-1), skor imbang kontra Southampton (1-1), plus kekalahan dari Sunderland (0-1).
Rasio kemenangannya hanya 50 persen. Melihat pengalaman minim dan rapor tersebut, sosok Giggs tampak belum meyakinkan guna langsung mengangkat klub dari krisis.
"United butuh manajer yang langsung membuat mereka kompetitif lagi dan tak ada jaminan Giggs akan melakukan hal tersebut," tulis kolumnis Manchester Evening News, Samuel Luckhurst.