Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penampilan Pemain Pelapis Indonesia Jadi Modal ke Putaran Final Piala Thomas

By Senin, 22 Februari 2016 | 13:36 WIB
Tim Thomas Indonesia Memegang Trofi Juara Kejuaraan Beregu Asia yang merupakan kualifikasi Piala Thomas Uber di Gachibowli Stadium, Minggu (22/2/2016). (BADMINTON INDONESIA)

Penampilan pemain pelapis Tim Thomas Indonesia menjadi modal berharga ketika tampil pada putaran final Piala Thomas Uber di Khunsan, China, 15-21 Februari.

Hal tersebut dibuktikan saat Indonesia menjuarai Kejuaraan Beregu Asia yang merupakan ajang kualifikasi Piala Thomas Uber setelah mengalahkan Jepang 3-2.

Jonatan Christie yang menjadi tunggal ketiga menjadi penentu kemenangan tim Thomas Indonesia seusai mengatasi Kenta Nishimoto pada partai kelima di Gachibowli Stadium dengan 14-21, 21-19, 21-13, Minggu (21/2/2016).

"Diturunkannya pemain pelapis ini bukan merupakan strategi yang tidak memakai perhitungan. Kami sudah memperhitungkan kesiapan para pemain dan juga rekor pertemuan antara pemain kami dengan pemain Jepang," kata Manajer Tim Thomas Uber Indonesia, Rexy Mainaky.

"Para pemain pelapis sudah bisa membuktikan bahwa mereka mampu mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya di tengah-tengah tekanan yang mereka hadapi pada turnamen beregu sekelas Thomas Cup ini," ucap Rexy

Kemenangan Tim  Thomas Indonesia diraih dari pasangan ganda Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, tunggal kedua Anthony Sinisuka Ginting dan tunggal ketiga Jonatan Christie.


Tim Thomas Indonesia meluapkan kegembiraan setelah tunggal putra Jonatan Christie memastikan kemenangan Indonesia pada Kejuaraan Beregu Asia di Gachibowli Stadium, Minggu (22/2/2016).(BADMINTON INDONESIA)

"Kunci kemenangan kami ada pada ganda pertama tadi. Ketika Angga/Ricky menang, posisi Tim Jepang sedikit goyah karena diatas kertas Jepang memperhitungkan pasangan Endo/Hayakawa untuk menang," tutur Rexy.

"Penampilan Anthony juga sangat stabil dan mempunyai kecepatan yang membuat lawan kesulitan mengembalikan bola bola Anthony,” kata Rexy

Rexy menilai kekalahan Berry/Rian karena banyak melakukan kesalahan sendiri.

Jonatan menurut Rexy pada gim pertama belum bisa lepas dari tekanan lawan. Tetapi memasuki  gim ketiga, Jonatan berani lebih banyak menyerang dan memaksa lawan untuk menaikkan bola dengan net-net tipisnya.

"Kemenangan ini merupakan modal bagi para pemain untuk tampilpada putaran final, Mei," kata Rexy.

"Pada kualifikasi Piala Thimas, kami sudah bisa mengalahkan tim India dan Jepang yang turun dengan kekuatan penuh," tutur Rexy.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P