Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lewat Kisah Del Piero, CEO Juventus Ajari AS Roma Cara Perlakukan Totti

By Septian Tambunan - Senin, 22 Februari 2016 | 13:21 WIB
Alessandro Del Piero (kiri) dan Francesco Totti, berlatih bersama dalam sesi latihan tim nasional Italia di Florence, Italia, 25 Mei 2004. (VINCENZO PINTO/AFP)

Chief Executive Officer (CEO) Juventus, Giuseppe Marotta, mengajari AS Roma cara memperlakukan legenda klub seperti Francesco Totti. Ia berbicara berdasarkan situasi mirip yang pernah Bianconeri lalui dengan mantan ikon Si Nyonya Tua, Alessandro Del Piero.

Ketegangan antara Roma dan Totti menyeruak ke publik setelah Pangeran Roma merasa dicampakkan oleh pelatih Luciano Spalletti.

Sang allenatore langsung mengambil tindakan dengan mencoret pemain berusia 39 tahun itu dari skuat melawan Palermo pada Minggu (21/2/2016).

"Sudah jelas bahwa Roma harus menangani situasi memalukan tersebut. Saya bisa menceritakan apa yang terjadi dengan legenda Juve, Del Piero. Ketika kontrak dia akan berakhir, kami memperpanjangnya untuk alasan lain," kata Marotta dalam sebuah wawancara dengan Rai 2.


Francesco Totti berbicara dengan Luciano Spalletti satu hari sebelum Roma menjalani laga tandang fase grup Liga Champions melawan Olympiakos pada 18 Oktober 2006 di Stadion Piraeus, Yunani.(ARIS MESSINIS/AFP)

"Klub mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dia berikan. Namun, pada saat yang sama, kami mengumumkan bahwa itu akan menjadi musim terakhirnya. Semua berakhir melalui cara terbaik dengan raihan trofi. Kami telah membuat keputusan jelas," ucap dia lagi.

Pria kelahiran Varese, Italia, ini menerangkan lebih lanjut.

"Apakah ada pilihan bagi Del Piero untuk menjadi seorang eksekutif klub? Jangan lupa bahwa pada saat yang sama, mantan peraih Ballon d'Or seperti Pavel Nedved masuk ke jajaran pengurus klub. Namun, saat itu Del Piero masih ingin bermain," ujar Marotta.

"Sekarang, saya berada di pihak siapa? Saya di sisi Roma. Kita harus memahami Spalletti mempunyai kekuatan untuk mengambil tindakan dengan cara tertentu, tetapi dalam kasus apapun, klub harus bersikap lebih dini dibanding yang lain," tutur dia.

Baca juga: