Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Van Gaal: Man United Tak Lagi Menakutkan

By Lariza Oky Adisty - Senin, 22 Februari 2016 | 12:41 WIB
Manajer Manchester United Louis van Gaal memasuki lapangan jelang pertandingan Liga Premier melawan Sunderland di Stadium of Light, Sunderland, Inggris (13/2/2016) (OLI SCARFF/AFP)

- Pelatih Manchester United, Louis van Gaal, menyebut timnya tak lagi layak ditakuti para lawan. Jelang laga putaran kelima Piala FA kontra Shrewsbury, Senin (22/2/2016) malam waktu setempat, Van Gaal meminta skuad asuhannya untuk mengembalikan kegarangan yang pernah membuat mereka disegani lawan. 

"Melihat hasil yang kami capai di dua laga terakhir, sepertinya lawan memang sudah tak lagi takut menghadapi kami. Tapi, kami harus mencoba mengubah kondisi tersebut," kata Van Gaal.

Pelatih berusia 64 tahun ini mengingatkan timnya pada pengalaman di pekan perdana melatih Man United di mana tim menyerah 1-2 kontra Swansea di Old Trafford.

"Saat itu kami kalah melawan Swansea, tapi lalu bangkit dan menorehkan rekor kandang yang bagus. Kami bisa mengulanginya lagi," ujarnya.

Van Gaal tengah melewati momen sulit setelah timnya tumbang melawan Sunderland di Liga Premier Inggris, dan Midtjylland di Liga Europa. Dalam dua laga tersebut, Setan Merah menelan kekalahan dengan skor identik, 2-1.

Menyusul makin derasnya kritik seusai dua kekalahan tersebut, pertandingan melawan tim League One Shrewsbury diindikasikan menjadi pertaruhan terakhir eks pelatih tim nasional Belanda ini terhadap kariernya bersama Manchester United.

Apalagi, rumor tentang kedatangan Jose Mourinho sebagai suksesornya berembus semakin kencang.

[video]https://video.kompas.com/e/4754339627001_ackom_pballball[/video]

Bukan tidak mungkin, besarnya tekanan dari suporter memaksa manajemen klub akhirnya mendepak Van Gaal dan merekrut Mourinho. 

Kondisi ini membuat Van Gaal getol mengingatkan skuadnya tentang pentingnya pertandingan ini, baik untuk tim, maupun untuk dirinya.

"Kami tak bisa terus-menerus kalah. Melawan Shrewsbury kami harus berjuang keras, karena mereka pasti tidak akan menyerah begitu saja," tukasnya.

Jelang laga melawan skuad asuhan Micky Mellon tersebut, Van Gaal juga mewanti-wanti agar timnya tak mudah kehilangan bola, seperti saat melawan Midtjylland.

Ia menilai gol pertama tim asal Denmark tersebut karena kesalahan yang tidak perlu. 

Van Gaal tak menampik, kondisi timnya membuat banyak pihak berharap Shrewsbury dapat membuat kejutan dan mengalahkan mereka.

Padahal, Shrewsbury sendiri merupakan tim papan bawah League One dan musim ini telah menelan kekalahan tandang terbesar di kasta ketiga piramida sepak bola Inggris tersebut setelah menyerah 1-7 lawan Chesterfield pada pergantian tahun.

Ia mengindikasikan hal tersebut dapat menguntungkan bagi timnya.

"Kalau benar demikian, bisa jadi kami diuntungkan. Tapi ini bukan soal siapa yang lebih dijagokan. Ini soal keharusan menang, dan kami harus mampu memenangi setiap laga tersisa," tandasnya. 

Di Liga Premier, Wayne Rooney dkk. masih tertahan di peringkat lima klasemen sementara dengan 41 poin.

Mereka tertinggal enam angka dari Manchester City di peringkat empat. Jika ingin lolos ke Liga Champions, Setan Merah tak boleh tersandung di 12 laga tersisa. 

[video]https://video.kompas.com/e/4755515572001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P