Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sinisa Mihajlovic mengklaim, AC Milan telah mengalami perkembangan pesat sejak kekalahan 0-4 dari Napoli di Stadion San Siro, 4 Oktober 2016. Perubahan taktik menjadi salah satu faktor.
Setelah hasil buruk tersebut, Mihajlovic mengganti formasi 4-3-1-2 menjadi 4-3-3. Formasi terakhir sempat digunakan dalam enam partai Serie A sebelum diganti lagi menjadi 4-4-2 untuk mengakomodasi duet Carlos Bacca dan M'Baye Niang.
Dengan skema 4-4-2, Milan memenangi enam dari 12 pertandingan terakhir Serie A. Mereka juga merangkak naik ke posisi keenam dengan koleksi 43 poin dari 25 pertandingan.
Tak heran, Mihajlovic bersikap optimistis menjelang duel kedua di Stadion San Paolo, Minggu (22/2/2016).
"Sejak perubahan taktik, kami telah berkembang. Ini merupakan Milan yang sangat berbeda dari kekalahan 0-4," kata Mihajlovic.
"Saya pikir, Maurizio Sarri tak akan senang menghadapi Milan dalam kondisi seperti ini. Pertandingan akan berlangsung ketat, tetapi kami sudah mengetahui titik di mana harus menyakiti mereka," tutur dia.
Akan tetapi, Mihajlovic mewaspadai euforia suporter tuan rumah seiring hasil imbang Juventus dan Bologna, Jumat (19/2/2016). Apabila menang, I Partenopei bisa naik ke puncak klasemen lagi.
"Dengan kondisi seperti ini, stadion akan meluap. Namun, saya tidak merasa khawatir," ucap pria berkebangsaan Serbia ini.
Kemenangan di markas Napoli bukan perkara mudah untuk Milan. Kali terakhir mereka melakukannya yakni pada 25 Oktober 2010.
[video]https://video.kompas.com/e/4757346252001_ackom_pballball[/video]