Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Partai Napoli kontra AC Milan dalam lanjutan Serie A, Senin (22/2/2016), kembali menjadi ajang duel dua sahabat di bangku pelatih kedua tim. Sinisa Mihajlovic di kubu Milan menyimpan hasrat balas dendam terhadap bos Napoli, Maurizio Sarri.
Pertautan nasib yang dialami Mihajlovic (47) dan Sarri (57) terbilang menarik.
"Sarri adalah teman bagi saya. Kami juga sering bertukar pesan," ujar Miha kepada La Gazzetta dello Sport, Oktober silam.
Saat masih membesut Sampdoria dua tahun lalu, Mihajlovic menempuh jarak 215 kilometer yang memisahkan Kota Genoa dengan Empoli.
Tujuan pria Serbia itu ialah memelajari metode latihan tim asuhan Sarri, Empoli. Di sana, Miha menghabiskan waktu dua hari guna melakukan observasi.
Pada musim panas lalu, kedua pelatih itu pun nyaris mengalami pertukaran nasib. Media Italia meyakini Mihajlovic akan menjadi pelatih Napoli setelah klub tersebut mengakhiri hubungan dengan Rafael Benitez.
Di lain pihak, Sarri dikabarkan dipepet Milan guna menggantikan Filippo Inzaghi.
Akhir dua kisah itu justru berkebalikan. Mihajlovic yang digaet Milan, sedangkan Sarri mendarat di Napoli.
Kabar ketertarikan Milan terhadap Sarri merebak karena kemampuan dia meracik Empoli sebagai tim kerikil bagi klub-klub besar, termasuk Rossoneri.
Bersama pelatih berkacamata itu, Empoli jadi sulit dikalahkan. Mereka sanggup mengimbangi Milan dalam dua pertemuan musim lalu (2-2, 1-1).
Setelah ia hijrah ke Napoli, status Sarri sebagai monster bagi Milan berlanjut. Pasukan I Partenopei asuhan Sarri menggilas Rossoneri 4-0 pada duel pertama lawan Miha musim ini (4/10/2015).
Kali ini, Mihajlovic tentu berniat membalas dendam dengan tak membiarkan temannya itu menghancurkan Milan lagi. Mampukah melakukan itu, Miha?
[video]https://video.kompas.com/e/4754325530001_ackom_pballball[/video]