Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus hanya mendapat skor kacamata saat bertandang ke markas Bologna, Jumat (19/2/2016). Berikut lima hal menarik dari partai yang berkesudahan imbang 0-0 tersebut.
1. Rekor Inter Milan bertahan
Karena hasil laga ini, rentetan kemenangan Juventus terhenti di angka 15 partai beruntun.
Sebelum ditahan Bologna 0-0, pasukan Massimiliano Allegri selalu mampu menaklukkan lawan sejak kemenangan di partai derbi lawan Torino (31/10/2015) sampai tripoin atas Napoli pekan lalu.
Dengan demikian, rekor kemenangan beruntun terpanjang dalam semusim di Serie A masih dipegang oleh Inter Milan 2006-2007. Mereka meraihnya 17 kali tanpa putus.
2. Tanpa tembakan tepat sasaran
Tidak seperti biasanya, awak Juventus sangat kesulitan mendobrak rapatnya lini belakang musuh.
Bologna bermain sangat disiplin hingga tak membiarkan Claudio Marchisio cs melepas satu pun tembakan tepat sasaran!
Peristiwa ini sangat langka. Kali terakhir Bianconeri gagal mencatat peluang akurat dalam satu partai Serie A terjadi pada duel lawan Milan, Maret 2011.
[video]https://video.kompas.com/e/4764952690001_ackom_pballball[/video]
3. Sang penjagal beraksi lagi, berkat Roberto Donadoni
Bukan Napoli atau Roma yang menyetop laju fantastis Juventus musim ini, melainkan klub papan tengah, Bologna.
Tim asuhan Roberto Donadoni melakukan hal yang bukan kebetulan lantaran mereka ialah spesialis penjagal klub-klub besar.
Sejak Donadoni mengambil alih kemudi kepelatihan Bologna pada Oktober 2015, mereka tak terkalahkan saat meladeni Juventus (skor 0-0), Napoli (3-2), Roma (2-2), Fiorentina (1-1), Milan (1-0), dan Lazio (2-2)!
4. Selalu mainkan Paulo Dybala sebagai starter dan Simone Zaza sebagai pengganti
Allegri mesti menyiasati banyaknya pemain cedera dengan perubahan taktik dan rotasi. Sang pelatih memasang 4-3-1-2 pada susunan sebelas awal dengan Roberto Pereyra sebagai penyerang lubang di belakang dua striker, Simone Zaza dan Alvaro Morata.
Hasilnya, mereka cuma melepas lima tembakan di babak I. Pergantian mulai dilakukan dengan masuknya Paulo Dybala (gantikan Zaza) dan Juan Cuadrado (Pereyra) di babak II, sehingga mengubah formasi menjadi 4-3-3.
Tiada perubahan berarti dalam penyerangan Bianconeri karena mereka sama-sama mencatat lima percobaan pascajeda.
Apakah hal ini sinyal bahwa sebaiknya Allegri tetap memainkan Dybala sebagai starter dan mencantumkan Zaza sebagai pengganti?
Pekan lalu, Zaza muncul dari bangku cadangan sebagai pahlawan kemenangan Juve berkat golnya ke gawang Napoli di menit-menit terakhir.
5. Peluang Napoli kembali ke puncak klasemen
Hasil ini membuat koleksi poin Juventus menjadi 58 atau dua angka di atas Napoli (56).
Dengan demikian, Napoli berkesempatan kembali memuncaki klasemen andai sanggup mengalahkan Milan, Senin (22/2/2016).