Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menang harga mati. Begitulah kesimpulan dari penjelasan pelatih Everton, Roberto Martinez, dalam sesi jumpa pers sehari sebelum laga Putaran V Piala FA 2015-16 melawan Bournemouth, Jumat (19/2/2016).
Martinez barangkali ingin membakar semangat bertanding para pemain Everton sekaligus meminta mereka melupakan kejadian mengecewakan sepekan silam, tepatnya saat menelan kekalahan 0-1 dari West Brom di depan pendukung sendiri.
Bagi Martinez, hasil negatif tersebut telah merusak momentum kebangkitan Everton di Premier League berupa dua kemenangan telak beruntun atas Newcastle United (3-0) dan Stoke City (3-0). Alhasil, perjuangan mereka mencapai zona Liga Europa pun kian berat.
Everton kini terdampar di peringkat ke-11 dan terpaut enam poin dari Manchester United yang menempati peringkat kelima. Merasa sulit mengejar tiket Liga Europa di Premier League, Martinez lantas mengincar jalur lain melalui Piala FA.
Syaratnya, Everton wajib merengkuh trofi juara atau sekadar menjadi finalis dengan catatan lawan di partai puncak adalah tim penghuni empat besar klasemen akhir Premier League yang sudah pasti mengantongi tiket ke Liga Champion musim depan.
“Menang atas Bournemouth berarti melaju ke perempat final dan semakin dekat dengan final di Wembley. Setiap orang di sini paham betapa pentingnya pertandingan besok,” ujar Martinez seperti dikutip dari situs klub.
Guna memuluskan target menang, Everton kembali berharap pada ketajaman seorang Romelu Lukaku. Striker berkebangsaan Belgia itu selalu membobol gawang lawan setiap kesempatan memperkuat tim di Piala FA.
Lukaku juga menyumbang satu gol dalam pertemuan pertama kedua tim di Premier League 2015-2016 pada 28 November 2015. Modal ini seharusnya cukup untuk menambah motivasi sang pemain untuk memenangkan Everton.