Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kilas Balik Pahlawan Duel Milan Vs Napoli, George Oppong Weah

By Dian Savitri - Jumat, 19 Februari 2016 | 17:27 WIB
Striker AC Milan, George Weah, beraksi kontra Reggiana pada 15 Desember 1996. (GRAZIA NERI)

 AC Milan akan menjamu Napoli pada 22 Februari di San Siro. Salah satu legenda yang pernah turun di duel klasik Serie A tersebut adalah striker asal Liberia, George Weah, yang menjadi aktor kemenangan 3-1 Milan kontra Napoli pada musim 1996-1997.

Pada musim 1996-1997, George Weah memasuki musim keduanya berseragam merah-hitam Milan.

Pada pekan ke-6, 20 Oktober 1996, Milan juga menjamu Napoli. Akan tetapi, yang berbeda adalah peringkat klasemen. Milan berada di posisi ke-2, sedangkan Napoli ada di urutan ke-14.

Untuk pertandingan tersebut, pelatih Milan, Oscar Tabarez, memakai formasi 4-4-2, dengan Weah di depan, berduet dengan sahabatnya, Marco Simone.

Di belakangnya ada Zvominir Boban, Massimo Ambrosini, Demetrio Albertini, dan Roberto Baggio. Bagian pertahanan diisi oleh Paolo Maldini, Alessandro Costacurta, Marcel Desailly, dan Christian Panucci. Mistar gawang dijaga oleh Sebastiano Rossi.

Weah menjadi pahlawan pada pertandingan itu. Milan menang 3-1. Dua gol di antaranya dicetak oleh Weah, yang membukukan gol ke-6 dan ke-7 di Serie A. Pada akhir musim itu, Weah membuat 13 gol.

Milan memang tidak menjadi scudetto musim itu. Bahkan, mereka hanya berada di posisi ke-11 (Napoli ada di urutan ke-13).

Akan tetapi, musim itu bukan musim gagal untuk Weah. Pada musim itu, pria kelahiran 1 Oktober 1966 itu membuat gol terbanyak sepanjang kariernya untuk Milan.

Pria bernama lengkap George Tawlon Manneh Oppong Ousman Weah itu pensiun dari sepak bola pada 2003. Tak bisa dipungkiri, sepanjang kariernya sebagai pesepak bola, Weah adalah sosok paling beken dari Afrika, terutama di negaranya, Liberia.

Weah juga menjadi satu-satunya pemain Afrika yang pernah meraih gelar Ballon d’Or dan Pemain Terbaik Dunia versi FIFA. Keduanya ia raih pada 1995.


Striker AC Milan, George Weah, berduel dengan bek Parma, Fabio Cannavaro, pada duel Parma vs Milan, 13 November 1995.(GETTY IMAGES)

Dengan kepopulerannya itu, Weah lantas beralih profesi. Ia tidak lagi menggeluti sepak bola. Politik adalah bidang yang ditekuninya. Pada 2005, ia mengajukan diri sebagai kandidat Presiden Liberia.

Untuk itu, ia membentuk sebuah partai yang diberi nama Congress for Democratic Change (CDC).

Namun, Weah gagal. Demikian juga pada pemilu presiden 2011.

Menurut Forbes, pada 29 Desember 2014, Weah memenangi satu kursi di Senat Montserrado County. Ia memenangi 78% suara. Distrik Montserrado juga termasuk ibukota Liberia, Monrovia.

Dengan kemenangan itu, Weah, yang juga dikenal sebagai aktivis anti-perang, bersiap untuk ketiga kalinya mengajukan diri sebagai calon presiden Liberia untuk pemilihan 2017.

“Yang akan dilakukan Weah menjelang pemilu 2017 adalah mengubah kondisi rakyat Liberia dengan memberi mereka peluang untuk bekerja,” kata Nathaniel McGill, chairman CDC, seperti dikutip dari situs Voice of America.

McGill juga yakin bahwa Weah akan mengajukan diri lagi sebagai presiden dan kali ini akan sukses. Sebab, menurut McGill, CDC punya kepemimpinan yang kuat.

Bisa jadi, suatu hari Indonesia akan didatangi oleh presiden dari Liberia bernama George Weah.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P