Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Samsul Arif tak dapat lagi membendung air matanya setelah laga persahabatan Arema vs Madura United pada Minggu (14/2/2016) usai. Itu adalah tangisan perpisahan, yang mengagetkan jutaan Aremania, setelah ia memilih tawaran untuk memperkuat Persib Bandung sejak turnamen Bali Island Cup (18-23 Februari 2016).
Penulis: Andrew Sihombing/Budi Kresnadi
Kepada Tabloid BOLA, eks penyerang andalan Arema ini mengaku keputusan hengkang muncul setelah merasa malu pada supporter karena gagal di Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Ia pun mengaku jenuh memperkuat Arema sejak 2013.
"Sama seperti yang disampaikan manajemen, saya merasa perlu suasana baru," kata penyerang asal Bojonegoro ini.
Saat melakukan negosiasi kontrak pada pemusatan latihan di Batu, 9-13 Februari lalu, Samsul mengutarakan isi hatinya kepada General Manager Arema Ruddy Widodo.
Pembicaraan awal menemui jalan buntu karena ia bimbang antara bertahan atau hengkang. Apalagi, Arema sempat digoyang masalah finansial, seperti gaji tak terbayar, beberapa waktu lalu.
Sementara ini, para pemain Arema menerima upah 25 persen dari gaji pokok. Kebijakan ini akan berubah jika kompetisi resmi bergulir lagi.
Hanya, menurut pemain berusia 31 tahun ini, uang bukanlah segalanya. Buktinya, ia menolak tawaran dari klub Malaysia, yang konon menjanjikan upah lebih besar.
Jelang negosiasi kedua, bek Arema, Purwaka Yudi, juga mengalami kejenuhan serupa. Ia pun mulai menimbang tawaran dari sejumlah klub.
Kebimbangan mereka direspons cepat oleh Persib. Sebenarnya, sebelum menerima tawaran Maung Bandung, benak kedua pemain ini berkecamuk mengingat Persib merupakan salah satu rival Arema.