Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Lokomotiv Moskwa, Dmitri Tarasov, telah membuat berang publik Turki, khususnya suporter Fenerbahce. Hal itu tak lepas dari kaus bergambar Presiden Rusia, Vladimir Putin yang dikenakannya.
Kedua tim bertemu pada pertandingan babak 32 besar Liga Europa, Selasa (16/2/2016). Fenerbahce memenangi laga dengan skor 2-0 berkat brace Souza.
Seusai pertandingan, ada hal yang menarik perhatian publik Sukru Saracoglu dengan Tarasov sebagai lakonnya. Dia membuka kostumnya lantas memamerkan kaus bergambar Putin dengan topi angkatan laut.
Di bawah gambar Putin, terdapat tulisan yang jika diterjemahkan berarti, "presiden paling sopan".
Kaus itu lantas memancing kontroversi. Tarasov dinilai memprovokasi warga Turki terkait sikap pemerintah negara tersebut yang memburuk dengan Rusia.
November lalu, pesawat tempur Turki menembah jatuh jet bomber Sukhoi Su-24 milik Rusia. Pemerintah Turki berdalih bahwa jet tempur Rusia itu telah melanggar batas negara.
Rusia pun bereaksi. Kremlin menerbitkan teks sebuah dekrit yang ditandatangani Putin, Sabtu (28/11/2015). Isi dekrit tersebut antara lain larangan impor sejumlah produk komoditi dari Turki sementara waktu.
Kaus Tarasov itu dianggap publik Turki sebagai tindakan provokasi untuk memancing amarah. Namun, gelandang berusia 28 tahun itu membantah tudingan tersebut.
"Saya tak mau melakukan provokasi," kata Tarasov kepada LifeNews.
"Saya hanya seorang patriot bagi negara saya dan Putin adalah presiden di negara kami," ucap dia.
Lokomotiv Moscow player , Dmitri Tarasov, after the game against Fenerbahce tonight pic.twitter.com/WSOwY5ol9r
— It's an ultra life (@itsultralife01) February 16, 2016
Tarasov bahkan tak bakal kapok memakai kaus bergambar Putin. Dia bertekad akan memakai kaus Putin lagi pada pertandingan-pertandingan berikutnya, tetapi dengan teks berbeda.
Pihak UEFA selakuk otoritas tertinggi sepak bola di Eropa pasti akan mempelajari kasus Tarasov ini. Sekalipun kaus tersebut dipamerkan seusai peluit panjang berbunyi, Tarasov masih berada di area pertandingan.
Tarasov bisa saja mendapatkan sanksi larangan bertanding 10 kali, bukan tidak mungkin sudah akan berlaku pada pertemuan kedua di Moskwa pada 25 Februari depan. Pihak Lokomotiv juga terancam mendapatkan denda.