Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JAKARTA, JUARA.net – Persoalan sepak bola Indonesia yang mengakibatkan terkena sanksi FIFA tak akan dibahas dalam Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA. Dalam agenda KLB FIFA yang bakal berlangsung Rabu (24/2/2016), tak ada pembahasan terkait Indonesia.
Agenda-agenda KLB FIFA sudah ditetapkan oleh Komite Eksekutif (Komeks) FIFA pada Senin (15/2/2016). Dalam urutan agenda KLB FIFA poin C untuk Any Other Business, hanya ada lima negara bermasalah yang dibahas.
Lima negara itu antara lain: Honduras, Maladewa, Benin, Guatemala, dan Thailand. Bahkan, dari semua itu, tak satupun ada penyebutan nama Indonesia. Hal ini yang kabarnya akan dilaporkan Ketua Tim Ad Hoc, Agum Gumelar bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, ke Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Rabu (17/2/2016).
Menurut situs resmi PSSI, PSSI.org, Agum dan beberapa anggota Tim Ad Hoc pada Selasa (16/2/2016) bertemu Komeks FIFA di Malaysia. Agum diterima secara resmi oleh Pangeran Abdullah (Komeks FIFA dan Wakil Presiden AFC), John Windsor (Sekjen AFC), Mariano Aranetta (Komeks AFC), dan Sanjivaan (Direktur Asosiasi AFC) di hotel Mandarin Oriental, Kuala Lumpur.
Pertemuan berlangsung sekitar satu jam. Setelah mendengar laporan ketua Tim Ad Hoc, Pengeran Abdullah menjamin bahwa masalah Indonesia tidak akan dibawa ke KLB FIFA.
”Awalnya kami akan tetap membawa masalah Indonesia ke KLB. Tapi setelah mendengar penjelasan Pak Agum, saya jamin dalam rapat Komeks FIFA, Rabu (24/2/2016), tidak akan membawanya. Asalkan, Pemerintah Indonesia mau serius menyelesaikannya dengan mencabut pembekuan,” kata Pangeran Abdullah.
”Kalau tidak, maka 12 Mei di Meksiko dalam kongres biasa FIFA kami terpaksa meningkatkan hukuman tersebut,” lanjutnya.