Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Barcelona, Luis Enrique, menilai eksekusi penalti dari Lionel Messi kala menang 6-1 atas Celta Vigo, Minggu (14/2/2016), bukan merupakan sebuah arogansi. Dia menilai hal tersebut karena timnya memang selalu mencoba untuk menang, menghibur, dan tampil spektakuler.
Barcelona memang berkat tembakan bebas Lionel Messi, hat-trick Luis Suarez, serta masing-masing sebiji gol Ivan Rakitic dan Neymar. Adapun gol balasan Celta Vigo dibukukan John Guidetti melalui titik putih.
Namun, hal menarik dari laga itu adalah gol ketiga Suarez. Pasalnya, Messi, yang ditunjuk sebagai algojo 12 pas, memberikan operan pelan kepada Suarez, untuk kemudian menceploskan si kulit bulat.
"Cara penalti tersebut benar. Itu sah untuk dilakukan dan kita semua tahu Johan Cruyff pernah melakukannya. Hal ini memang akan menyebabkan banyak perdebatan," kata Enrique yang dilansir Marca.
The original "pass penalty" by the great Johan Cruyff #messipenalty https://t.co/PDDCYI87Kx
— Caught Offside (@COsoccerpod) February 15, 2016
"Arogansi? Apa yang harus tim ini lakukan adalah menikmati sepak bola kami, menghormati lawan, dan mencoba untuk menunjukkan setiap keunggulan yang dimiliki melalui sepak bola," ucap dia lagi.
Pelatih terbaik dunia 2015 itu pun menuturkan, "Di sini, selain memenangi trofi, kami mencoba untuk menghibur fans dan tampil spektakuler."
Kendati mengetahui trik penalti tersebut, arsitek berusia 45 tahun ini tidak akan pernah melakukannya.
Baca juga:
"(Cara penalti) Itu tidak mengejutkan saya. Saya tahu cara melakukannya," ujar Enrique.
"Saya tidak akan berani mengeksekusi dengan pola seperti itu. Akan ada orang-orang yang ragu dan tidak dalam mempraktikkannya," tutur dia.