Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu pertandingan seru pada pekan ke-25 Serie A akan tersaji di Stadion Artemio Franchi, antara Fiorentina dan Inter Milan, Minggu (14/2/2016). Ada sejumlah wajah familiar pada tersebut.
Stevan Jovetic, Adem Ljajic, dan Felipe Melo merupakan wajah-wajah familiar bagi publik Artemio Franchi. Tiga pemain Inter Milan itu memang pernah berkostum La Viola, beberapa tahun sebelumnya.
Berbeda dengan Melo dan Ljajic yang sempat berpindah ke klub Italia lainnya, Jovetic akan melakoni laga pertamanya melawan Fiorentina di hadapan publik Artemio Franchi yang pernah mengelu-elukan namanya pada 2008-2013, malam nanti.
Jovetic dituntut untuk bisa mengikuti jejak Ljajic dan Melo yang bisa menghadirkan tim barunya kemenangan pada laga pertama sebagai tamu di kandang Fiorentina.
Ljajic membantu AS Roma menang 1-0 di kandang Fiorentina, Sabtu (19/4/2014). Dialah menjadi kreator gol kemenangan timnya yang dicetak oleh Radja Nainggolan.
Adapun Melo, tampil apik menggalang kesolidan lini tengah Juventus saat menang 2-1 atas tuan rumah, Sabtu (6/3/2010).
"Jovetic, Melo, dan Ljajic merupakan pemain yang bisa menghadirkan perbedaan. Saya pikir, penting bagi mereka untuk bermain di stadion, tempat mereka pernah dielu-elukan," tutur pelatih Roberto Mancini.
Dari kubu Fiorentina, ada satu pemain yang juga tampak familiar bagi suporter Inter Milan. Dia adalah Mauro Zarate.
Striker asal Argentina itu pernah membela Inter Milan dengan status pinjaman dari Lazio pada 2011-2012. Namun, performanya tak terlalu baik karena hanya mencetak 2 gol dari 22 laga Serie A.
Zarate didatangkan pada bursa transfer musim dingin lalu. Sejauh ini, dia sudah tampil 3 kali dan mencetak 1 gol di Serie A bersama La Viola.
Mantan striker West Ham United itu harus bisa mencetak gol ke gawang Inter Milan agar suporter Fiorentina kian mencintainya.
Dari 6 laga melawan Inter Milan, Zarate hanya bisa mempersembahkan 2 kemenangan dan 2 gol. Empat laga lainnya berakhir dengan kekalahan bagi Lazio.
Wajah familiar tidak hanya ada di lapangan hijau. Di tepi lapangan, suporter kedua tim juga pasti akan mengingat wajah Mancini dan Paulo Sousa.
Mancini menjalani karier kepelatihannya bersama Fiorentina pada 2001. Dia mempersembahkan trofi Coppa Italia selama satu tahun melatih La Viola.
Di kubu Fiorentina, Sousa merupakan mantan pemain Inter Milan. Dia membela klub tersebut antara 1998 dan 2002. Sepanjang 3 musim di Inter Milan, dia hanya tampil 31 kali atau rata-ratai 10 pertandingan per musimnya.