Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JAKARTA, JUARA.net – Menpora Imam Nahrawi mengklaim bahwa Dorna akan menunggu Indonesia guna memenuhi persyaratan administratif dan kontrak penyelenggaraan hingga Juni 2016.
“Sampai Juni kita ditunggu. Artinya, waktu ini akan kami manfaatkan untuk menyiapkan soal kontrak dan tempat penyelenggaraan, apakah di sirkuit baru atau di sirkuit yang sudah ada,” kata Imam saat ditemui di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Imam mengaku bahwa beberapa daerah telah menyatakan kesiapannya guna menyediakan lahan untuk sirkuit baru. Daerah-daerah tersebut antara lain Jakarta (GBK atau Tegal Alur), Jawa Barat, Sumatera Selatan (Jakabaring Palembang), Jawa Timur (Surabaya), dan Bali.
“Saya bersyukur banyak daerah yang menyatakan kesiapannya. Namun, kami harus mengkaji dahulu soal waktu dan juga standar kelayakannya,” kata politisi asal Bangkalan, Jawa Timur itu.
Imam pun menyatakan tidak akan menghapus peluang Sentul untuk menjadi tuan rumah.
“Akan tetapi, apabila tempatnya adalah Sentul, sistem penganggarannya harus murni swasta. Pemerintah hanya bisa membantu berkaitan dengan akses tol, keamanan, imigrasi, termasuk untuk pembebanan commitment fee,” ucap Cak Imam.
Hal itu membantah pernyataan Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto sepekan sebelumnya, yang menyatakan bahwa Sentul sudah pasti batal menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP dan hal itu dinyatakan melalui surat yang dikirimkan Menpora kepada Dorna pada Senin (25/1/2016).
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meminta Kemenpora mengkaji ulang rencana Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP.
Imam pun menyatakan bahwa Menpora telah memberikan kajian tersebut kepada Kemenko PMK.
“Sudah tidak ada masalah,” ucap Imam.