Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada pramusim ini, Surabaya United merekrut sejumlah pemain baru. Biasanya, kedatangan pemain baru menimbulkan perubaha-perubahan tertentu di dalam tim.
Penulis : Kukuh Wahyudi/Nurusyifa
Maklum, perbedaan gaya main dan karakteristik pemain baru kerap mengharuskan tim pelatih kembali mencari komposisi yang tepat agar tim tetap solid.
Namun, hal itu tak terjadi diSurabaya United. Pelatih kepala tim, Ibnu Grahan, tak perlu repotrepot membuat banyak perubahan meski ada sejumlah pemain anyar. Maklum, baik Fitra Ridwan Salam (gelandang/eks Gresik United) dan Abel Gebor (gelandang/AS) sangat cepat beradaptasi dengan tim yang bermarkas di Jemursari Selatan, Surabaya, ini.
Pemain baru lain malah tak butuh waktu beradaptasi karena mereka menempati posisi kiper.
Mereka adalah Dedi Iman dan Bayu Cahyo. “Kami memang memilih pemain yang memiliki gaya dan karakter yang sesuai dengan tim ini,” jelas Ibnu.
Gaya main Fitra yang lebih mirip Evan Dimas Darmono memang memudahkan Ibnu. Begitu juga dengan Abel, yang nyaris sama dengan Asep Berlian.
Abel bahkan lebih lengkap ketimbang Asep karena memiliki kekuatan fisik dan stamina lebih baik.
Awal musim ini memang menjadi masa-masa terberat bagi Surabaya United. Pasalnya, tanpa Evan yang biasa menjadi jenderal lapangan tengah sedikit mereduksi kekuatan tim yang dahulu bernama Persebaya ini. Namun, keberadaan Fitra menggantikan posisi Evan diyakini membuat lini tengah Surabaya United tidak melemah.
Selain Fitra, di tengah masih ada Zulfiandi dan Hargianto. Kedua pemain jebolan timnas U-19 era Indra Sjafri ini bisa menjadi tandem atau pengganti Fitra.