Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juventus Vs Napoli, Paradoks Perisai dan Tombak dalam Ancaman

By Sabtu, 13 Februari 2016 | 15:04 WIB
Leonardo Bonucci, memimpin barisan pertahanan Juventus mencoba menghentikan laju Gonzalo Higuain mencetak gol, saat Juventus bentrok dengan Napoli, Ahad (14/2) WIB. (GIUSEPPE BELLINI/GETTY IMAGES)

Juventus adalah pemilik pertahanan terbaik, sementara Napoli merupakan pemilik lini serang tertajam. Duel kedua tim seperti paradoks perisai dan tembok.

Paradoks itu diformulasikan seperti ini: “Apa yang akan terjadi saat sebuah kekuatan yang tak terhentikan bertemu sebuah objek yang tak bisa dipindahkan?”

Tidak ada jawaban yang benar. Karenanya tidak sedikit yang menganggap hasil paradoks ini bakal imbang. Kedua belah pihak sama-sama hancur atau sama-sama utuh.

Dalam kondisi seperti itu, detail kecil seperti main di kandang sendiri dan pengalaman menghadapi situasi penuh tekanan bisa menguntungkan posisi Si Nyonya Tua.

Solusi Meragukan

Akan tetapi, tanpa Chiellini, paradoks perisai dan tombak berada dalam ancaman. Ada sedikit retak dalam perisai Juventus jika bek berusia 31 tahun itu tidak bermain.

Musim ini Juventus memang sudah membuktikan diri masih bisa menang tanpa Chiellini. Tapi, pengoleksi 82 cap untuk timnas Italia itu tetap bek nomor satu Bianconeri.

Statistik defensif Juventus menunjukkan hal tersebut. Allegri langsung menyiapkan solusi tanpa Chiellini selepas laga melawan Frosinone akhir pekan kemarin.

“Kami punya Andrea Barzagli, Daniele Rugani, atau bahkan Stephan Lichtsteiner yang bisa menjadi bek tengah,” katanya di Mediaset Premium. Semuanya meragukan.


Bek Juventus, Andrea Barzagli, beradu sprint dengan penyerang Inter Milan, Stevan Joventic, pada laga Inter vs Juventus di Giuseppe Meazza pada 18 Oktober 2015.(OLIVIER MORIN / AFP)