Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Markas Chelsea, Stadion Wembley Batasi Konser Musik

By Septian Tambunan - Kamis, 11 Februari 2016 | 11:20 WIB
Polisi berkuda melindungi para penggemar yang akan menyaksikan pertandingan Inggris kontra Prancis di Stadion Wembley, London, Inggris, 17 November 2015. (LEON NEAL/AFP)

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah memutuskan untuk mengurangi acara konser musik dari jadwal Stadion Wembley untuk mengakomodir kebutuhan Chelsea dan Tottenham, yang ingin menjadikan tempat itu sebagai markasnya.

Chelsea telah setuju untuk pindah ke stadion nasional Inggris ini selama tiga tahun yang dimulai pada musim 2017-2018.

The Blues pindah sementara demi merenovasi rumah mereka, Stamford Bridge, dengan meningkatkan kapasitas penonton menjadi sekitar 60.000 penonton.

Si Biru akan membayar sebesar 20 juta pounds (Rp 390 miliar) per tahun untuk menyewa Wembley.

Sekarang, para petinggi FA sedang melakukan pembicaraan dengan pihak Spurs yang disinyalir juga ingin menggunakan Wembley untuk musim 2017-2018. Pasalnya, kandang baru The Lilywhites diprediksi akan rampung pada musim selanjutnya.

Seperti dikutip The Mirror, FA sedang menyusun rencana yang akan membatasi jadwal konser musik untuk musim panas saja.

Namun, FA ingin menghormati kontrak jangka panjang mereka dengan tim nasional Inggris, Football League, Piala FA, Liga Rugby, dan NFL. 

Final FA Vase (turnamen yang diikuti oleh tim-tim dibawah divisi empat Inggris) dan FA Trophy (turnamen yang diikuti oleh tim-tim semi profesional Inggris) akan direlokasi.

Awalnya, Chelsea ingin membuat perjanjian yang menyatakan mereka menjadi satu-satunya penyewa, tetapi pihak Wembley sedang bernegosiasi dengan Spurs untuk membahas kesepakatan pada musim 2017-2018 ketika mereka harus mengosongkan White Hart Lane.

Baca juga:

Semua perencanaan kubu London Biru sudah diserahkan ke Dewan Hammersmith dan Fulham pada awal Desember 2015. Pembahasan lebih lanjut diperkirakan berlangsung pada akhir musim 2015-2016.

Arsitek asal Swiss, Jacques Herzog dan Pierre de Meuron, telah ditugaskan oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovich, untuk memegang proyek pembangunan.

Chelsea dikabarkan menyiapkan dana 500 juta pounds (Rp 9,7 Triliun) untuk menampilkan wajah baru stadion yang terinspirasi dari desain Westminster Abbey.

Sementara itu, pengembang properti, Earls Court Capital & Counties, menyampaikan kekhawatiran tentang kondisi lalu lintas selama pengerjaan konstruksi stadion.

Dalam sebuah surat yang dikirim kepada Dewan Hammersmith dan Fulham bulan lalu, konsultan perencanaan pengembangan di Earls Court, DP9, mengangkat sejumlah isu melalui sebuah proposal.

Dalam suratnya, DP9 khawatir dengan kurangnya rincian yang diberikan klub terkait tahap pembongkaran/konstruksi.

"Tidak ada informasi yang tersedia terkait logistik konstruksi atau nomor kendaraan konstruksi dan hanya ada ringkasan dasar mengenai penggalian dan asumsi lalu lintas. Kami menganggap lebih banyak detail yang diperlukan untuk membuat penilaian yang kuat sebelum penentuan setiap langkah yang akan dilakukan," tulis pernyataan itu.

[video]https://video.kompas.com/e/4745167789001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P