Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool tersingkir di Babak IV Piala FA akibat kekalahan tragis 1-2 di kandang West Ham (9/2/2016). Berikut empat poin evaluasi di skuat The Reds setelah kegagalan tersebut.
1. Piala Liga dan Liga Europa, Dua Kesempatan Tersisa
Liverpool tersingkir akibat gol penentu kemenangan bek West Ham, Angelo Ogbonna, pada menit-menit terakhir babak tambahan waktu.
Dengan demikian, pupus sudah satu kesempatan The Reds meraih gelar musim ini via ajang Piala FA.
Bisa dibilang pasukan Juergen Klopp tinggal memiliki dua kans tersisa sebagai lahan meraih trofi, yakni di Piala Liga dan Liga Europa (LE).
Liverpool sudah menggaransi tempat di final Piala Liga melawan Manchester City (28/2/2016). Sebelum melakoni partai tersebut, Reds menjalani laga pertama babak 32 besar LE melawan wakil Jerman, Augsburg (18/2/2016).
2. Mana Golmu, Benteke?
Klopp lagi-lagi mesti bersabar menunggu gol dari penyerang mereka, Christian Benteke. Pemain seharga 32 juta pound atau setara Rp 622 miliar itu masih belum memecah telur di 2016.
Sejak menjebol gawang Sunderland di partai tutup tahun 2015, Benteke belum kembali mencetak gol dalam 12 laga terakhir klub di berbagai ajang!
3. Coutinho Positif
Hal positif yang bisa dipetik Klopp lewat kekalahan di West Ham ialah kembalinya Philippe Coutinho dengan sumbangan gol.
Golnya pun cerdik, menembak rendah sebuah tendangan bebas di saat pagar hidup lawan melompat.
Gelandang serang asal Brasil itu melakoni laga perdananya usai absen enam pekan akibat cedera.
Reds bisa berharap Coutinho memberikan inspirasi dan unsur kreativitas guna mendongkrak ketajaman lini depan tim pada partai-partai selanjutnya.
4. Butuh Kiper Anyar
Kiper Liverpool, Simon Mignolet, dituding sebagai kambing hitam atas terciptanya gol Ogbonna. Mignolet mati langkah dan berada dalam posisi terlalu jauh untuk menepis bola sundulan Ogbonna yang mengarah ke ruang kosong di sisi kiri sang kiper.
Sekitar 90 persen suara dalam jajak pendapat di Mirror menyatakan Reds masih harus merekrut kiper anyar lantaran kinerja Mignolet yang tidak meyakinkan.