Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
AS Roma meneruskan tren positif mereka di Serie A. Tim Serigala mencatat tiga kemenangan beruntun usai memukul Sampdoria 2-1 di Olimpico, Minggu (7/2/2016). Hasil itu membuat Roma terus menempel ketat Inter Milan di klasemen.
Gol-gol Roma berasal dari sundulan pemain sayap, Alessandro Florenzi, dan tembakan kaki kanan gelandang serang anyar, Diego Perotti. Adapun gol Sampdoria muncul akibat bunuh diri gelandang Roma Miralem Pjanic.
Bagi Roma, tambahan angka penuh atas Sampdoria bermakna rentetan tiga kemenangan beruntun dalam seminggu terakhir. Sebelumnya, pasukan Luciano Spalletti menekuk Frosinone 3-1 (31/1/2016) dan Sassuolo 2-0 (2/2/2016).
Torehan cemerlang ini membuat Roma memangkas jarak dan terus menempel ketat Inter Milan di posisi keempat dengan selisih hanya satu poin di antara mereka. Beberapa jam sebelumnya, Inter hanya memetik skor imbang 3-3 di kandang Verona.
Il destro al volo di @D_10Perotti per il momentaneo 2-0. Più foto di #RomaSamp qui: https://t.co/nXKsf31J3v pic.twitter.com/UPwfynAcE6
— AS Roma (@OfficialASRoma) February 7, 2016
Bermain di kandang sendiri, Roma kembali memakai skema menggunakan striker semu di lini depan. Seperti saat mengalahkan Sassuolo pada tengah pekan, peran tersebut diemban oleh Mohamed Salah.
Pemain Mesir itu ditempatkan bukan sebagai referensi utama serangan tim, melainkan guna memecahkan perhatian bek lawan.
Hasilnya, justru para pemain di belakangnya yang lebih agresif. Pjanic, Stephan El Sharaawy, dan Florenzi bergantian mengancam Sampdoria lewat tiga upaya beruntun pada menit 8-9.
Usaha Roma baru berbuah gol menjelang turun minum. Florenzi menanduk bola hasil tembakan El Shaarawy yang sebelumnya diblok pemain lawan.
Aksi itu merupakan gol sundulan pertama Florenzi sejak melakukannya terakhir kali pada September 2013.
Memasuki babak kedua, serangan Roma menurun. Dari 13 tembakan sepanjang laga, hanya lima buah yang muncul usai jeda. Satu di antaranya menghasilkan gol yang berasal dari tembakan voli cantik Perotti.
Itulah gol perdana Perotti sejak bergabung dengan AS Roma pada bursa Januari. Sampdoria bermain lebih agresif di babak II, tapi hanya mendapatkan satu gol.
Gelandang Samp, Fernando, melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Bola lantas berbelok masuk ke gawang Roma setelah membentur gelandang tuan rumah, Pjanic.
Akhir yang pahit bagi Sampdoria karena itulah kekalahan ke-5 dari 6 partai terakhir di liga. Pasukan Vincenzo Montella berada hanya satu tingkat di atas zona degradasi.
Roma 2-1 Sampdoria (Alessandro Florenzi 45', Diego Perotti 50'-Miralem Pjanic 57'b.d.)
SUSUNAN PEMAIN
ROMA (4-2-3-1): 25-Wojciech Szczesny; 13-Maicon (9-Edin Dzeko 66'), 44-Kostas Manolas, 2-Antonio Rudiger, 87-Ervin Zukanovic (3-Lucas Digne 46'); 20-Seydou Keita, 15-Miralem Pjanic; 24-Alessandro Florenzi, 8-Diego Perotti, 22-Stephan El Shaarawy (14-Iago Falque 86'); 11-Mohamed Salah.
Pelatih: Luciano Spalletti
SAMPDORIA (3-4-2-1): 2-Emiliano Viviano; 16-Andrea Ranocchia, 26-Matias Silvestre, 5-Mattia Cassani; 95-David Ivan, 7-Fernando, 8-Edgar Barreto (25-Ricky Alvarez 71'), 11-Dodo; 21-Roberto Soriano, 10-Joaquin Correa (99-Antonio Cassano 77'); 24-Luis Muriel (27-Quagliarella 56').
Pelatih: Vincenzo Montella