Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak berseragam Real Madrid pada musim panas 2009, sulit membantah fakta bahwa Cristiano Ronaldo telah menjelma sebagai predator super di muka gawang lawan. Total 343 gol yang dicetak dalam 328 partai resmi di seluruh kompetisi rasanya cukup untuk dipakai sebagai acuan sahih.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Keberadaan Lionel Messi kerap disebut sebagai faktor utama sehingga selalu membuat CR7 terpacu untuk mencatat ketajaman optimal. Entahlah.
Yang jelas, koleksi golnya di Real Madrid, yang telah memasuki musim ketujuh, menjadi representasi perihal status Ronaldo sebagai monster gol.
Mengingat mayoritas dari 466 golnya sepanjang karier berpusat di Spanyol, tak mengherankan apabila klub-klub La Liga pun menjadi korban favorit Ronaldo.
Dari 20 klub yang paling sering dijebol, 16 tim teratas berasal dari Primera Division. Empat tim lain ialah Aston Villa, Tottenham Hotspur, Schalke, dan Ajax Amsterdam.
Sebelum memasuki musim 2015/16, gawang paling favorit CR7 ialah Sevilla. Kubu Ramon Sanchez Pizjuan telah dibobol sebanyak 21 kali.
Secara beruntun, di bawah Sevilla ada Getafe (19 gol), Atletico (15), dan Barcelona (15).
Baca Juga:
Nama Espanyol semula tak ada di jajaran atas dari korban favorit Ronaldo.
Namun, lima gol di pertemuan pertama kontra Los Periquitos, ketika Madrid menang 6-0, ditambah hat-trick pada akhir pekan dalam kemenangan 5-0, membuat tim asal Catalonia itu favorit baru Ronaldo.
Tambahan trigol itu membuat total gol Ronaldo versus Espanyol menjadi 15.
Namun, di samping itu, delapan gol dalam satu musim juga menjadikan Espanyol tim yang paling banyak dikoyak CR7 dalam satu musim kompetisi.
Sebelumnya, rekor Ronaldo di Negeri Matador ialah lima gol.
Kapten Portugal itu sempat dua kali melakoninya ke gawang Gefate, pada musim 2010-2011 dan 2014-2015. Rekor lima gol juga sempat dibuat Ronaldo ke jala gawang Atletico Madrid pada musim 2011-2012 dan Malaga pada musim 2010-2011.