Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada Minggu (7/2/2016) di Stade Velodrome, Paris Saint-Germain bakal melakoni salah satu partai paling penting dalam kalender mereka, yakni laga derbi melawan Marseille bertajuk le classique.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Duel itu merupakan pertemuan klasik sarat gengsi antar tim yang berasal dari dua kota terbesar dan paling berpengaruh di Prancis: Paris dan Marseille.
Marseille dan PSG adalah dua tim paling sukses di Negeri Menara Eiffel itu dan hanya mereka yang mampu memenangi titel kompetisi antarklub Eropa.
Marseille merupakan kampiun Liga Champion 1992/93, sementara PSG menjuarai Piala Winners pada 1996.
Sempat sejajar, belakangan PSG begitu dominan atas Marseille. Les Parisiens tak terkalahkan dalam 10 pertemuan le classique terkini.
Catatan ini merupakan terlama sepanjang sejarah le classique. Terakhir kali PSG kalah dari Marseille adalah pada November 2011.
PSG nyatanya terlalu tangguh di level domestik. Bukti terbaru adalah status tak terkalahkan sampai pekan ke-23 Ligue 1 2015/16.
Belum lagi fakta bahwa PSG memenangi liga tiga musim beruntun. Dimulai dari 2012/13, yang merupakan trofi Ligue 1 pertama mereka sejak 1993/94.
Terkait le classique, pertemuan ini memang telah berbeda kasta sejak PSG dikuasai Qatar Sports Investments pada 2011.