Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Masa transisi Chelsea memasuki tahap akhir. Penentunya adalah keputusan mengejutkan dari John Terry, yang enggan mengambil opsi perpanjangan kontrak berdurasi setahun dan memilih untuk meninggalkan Stamford Bridge pada pengujung 2015-2016.
Penulis: Indra Citra Sena
Terry merupakan satu-satunya pemain yang tersisa dari generasi emas hasil bentukan Roman Abrahamovic (2003-2016) di skuat Chelsea musim ini.
Dia segera mengikuti jejak para eks rekan setim seperti Frank Lampard, Ashley Cole, Didier Drogba, dan Petr Cech.
Kepergian Terry barangkali sudah tercium oleh beberapa media Inggris, terutama BBC Sport.
Tersiar kabar bahwa Abrahamovic selaku pemilik Chelsea beserta direktur klub, Marina Granovskaia, sedang menyiapkan rencana jangka panjang berkaitan dengan sektor pertahanan.
Usia Terry telah menginjak 35 tahun dan ketahanan fisik serta permainannya tentu mengalami penurunan bila dibandingkan dengan dua atau tiga musim silam.
Dia kerap terlambat dalam menutup ruang tembak lawan di atas lapangan pada musim ini.
Perekrutan Matt Miazga dari New York Red Bulls kian menguatkan prediksi tersebut.
Sang pemain baru berusia 20 tahun sehingga Chelsea dapat memaksimalkan potensinya paling tidak selama masa kontrak, yang berdurasi empat setengah tahun sampai 30 Juni 2020.
Krisis Pemimpin
Kebijakan futuristik Chelsea mungkin bertujuan baik, tapi sudahkah klub mempersiapkan pengganti Terry seutuhnya? Seorang bek berkemampuan komplet sekaligus pemimpin baik di atas lapangan maupun ruang ganti.
Dengan ketiadaan Terry, nantinya predikat pemain paling senior beralih ke Branislav Ivanovic.
Namun, bek berkebangsaan Serbia itu terancam kehilangan respek dari pemain muda lantaran belakangan sering melakukan blunder yang merugikan tim.
Padahal, skuat Chelsea yang berisikan pemain minim pengalaman seperti Miazga, Kurt Zouma, Baba Rahman, Kenedy, dan Ruben Loftus-Cheek membutuhkan sosok pemimpin sekelas Terry.
Sebuah pekerjaan rumah buat para petinggi klub.
Lantas ke mana Terry akan berlabuh? MLS dan Liga Tiongkok menjadi opsi paling realistis mengingat ia pernah berujar tidak berniat menetap di Premier League selepas dari Chelsea. Kita nantikan saja kejutan berikutnya.
John Terry, segera mengakhiri masa bakti yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade di Chelsea sejak level junior (1995-2016).