Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tepat pada 25 Januari 2016, Juan Mata memperingati dua tahun kedatangannya ke Manchester United dari Chelsea dengan biaya 37,1 juta pound. Sejak hari pertama di klub, gelandang asal Spanyol itu mendapatkan perlakuan istimewa.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Pendukung United tentu masih ingat hari kedatangan Mata. Sehari sebelum resmi diikat Iblis Merah, Mata tiba di markas latihan klub di Carrington dengan menggunakan helikopter.
The Special Juan. Begitu julukan dari pendukung United sesaat setelah Mata dipastikan sebagai pemain United.
Perlakuan istimewa bisa dibilang masih terjadi sampai saat ini. Eks pemain Valencia itu luput dari kritik suporter United meski ia tampil di bawah performa terbaik.
Sebagai pembanding, rekan-rekan Mata di United, dari orang-orang lama seperti kapten Wayne Rooney sampai para wajah baru semisal Memphis Depay, kerap dikritik pedas oleh fan sendiri saat bermain buruk.
Suporter sepertinya tersihir oleh tak hanya kualitas permainan, tapi juga karakter Mata, yang tidak neko-neko baik di dalam maupun di luar lapangan.
Padahal, berdasarkan statistik sejauh ini di EPL 2015-2016, kontribusi gelandang berusia 28 tahun itu sedikit menurun.
Setelah tampil gemilang dengan sumbangan tiga gol dan empat assist di tujuh pekan perdana 2015-2016, Mata cuma membukukan satu gol terhitung dari laga kekalahan 0-3 kontra Arsenal (4/10) sampai kekalahan 0-1 dari Southampton (23/1/2016).
Hanya menghitung sampai pekan ke-23 musim ini, Mata baru menyumbang empat gol dan tiga assist.
Musim lalu dengan jumlah pekan yang sama, ia mengoleksi lima gol dan tiga assist.
Perlu dicatat, Mata selalu bermain sampai pekan ke-23 musim ini. Sebaliknya, ia beraksi di 20 partai hingga pekan ke-23 musim lalu.
[video]https://video.kompas.com/e/4737578870001_ackom_pballball[/video]
Mata masih punya waktu sampai akhir musim ini untuk melampaui catatan di EPL musim lalu, yang mana pengguna nomor punggung 8 itu membuat sembilan gol dan empat assist dari 33 laga.
Mata memberikan sinyal kebangkitan lewat satu gol yang ia cetak dalam kemenangan 3-1 atas Derby County di babak IV Piala FA (29/1/2016).
Gol itu merupakan yang pertama dari Mata sejak November (vs West Brom) setelah berpuasa gol selama 14 pertandingan di semua kompetisi.
Ia kemudian menggila dengan berperan besar dalam ketiga gol United saat menang besar 3-0 lawan Stoke City pada medio pekan.
Kebangkitan itu akan diuji kebenarannya saat Mata kembali menghadapi Chelsea, di Stamford Bridge pada Minggu (7/2/2016).
Chelsea adalah ujian sesungguhnya bagi Mata karena sampai saat ini sang pemain belum pernah mengalahkan bekas klubnya.
Mata telah empat kali bersua Chelsea: satu kali sebagai pemain Valencia dan tiga kali sebagai anggota United. Dari semua gim itu, tak ada satu gol atau assist yang dapat dibuat Mata.
Louis van Gaal
Sebelum mengajukan pertanyaan terkait kemampuan Mata melukai Chelsea, ada satu hal yang dapat menghambat pemain itu tampil melawan eks klubnya. Hal itu adalah Louis van Gaal.
Manajer United ini belakangan mencadangkan Mata. Tanpa menyertakan laga pekan ke-24, Mata bermain sebagai pengganti di EPL pekan ke-21 sampai 23.
Posisi gelandang serang kanan yang biasanya Mata perankan sedang dipercayakan kepada Jesse Lingard.
Mata bisa saja diturunkan di posisi idealnya melawan Chelsea, yakni sebagai gelandang serang tengah. Ia bermain di posisi tersebut saat menghadapi Derby.
Namun, Mata punya pesaing di posisi tersebut: Ander Herrera.