Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SOLO, JUARA.net – Keprihatinan terhadap rekan yang menderita karena cedera mendorong pesepak bola untuk menggelar laga amal. Bertajuk Charity Game akan mempertemukan tim Garuda Merah melawan Garuda Putih di Stadion Manahan, Solo, Kamis (4/2/2016). Usai tampil di Solo, Charity Game juga digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (6/2/2016).
Laga amal yang menghadirkan deretan pemain nasional seperti Samsul Arif, Ramdani Lestaluhu, Dinan Yahdian Javier, serta Rudolof Yanto Basna. Nama terakhir adalah pesepak bola yang baru saja terpilih sebagai Pemain Terbaik di Piala Jenderal Sudirman.
Agenda ini digelar untuk membantu pemain dan mantan pemain yang mengalami kesusahan. Pemasukan dari dua laga tersebut digunakan membantu Alfin Tuasalamony, M. Nasuha, Abdul Rahman Lestaluhu, dan mantan pemain timnas, Sofyan Hadi.
”Pemain dan pelatih termotivasi untuk membantu sesama pelaku sepak bola. Pemain menyadari cedera adalah hal yang menakutkan bagi mereka, terutama bila cedera ligamen dan patah kaki,” ujar Daniel Roekito, pelatih tim Garuda Merah.
”Berdasarkan pengalaman, banyak klub yang kurang memperhatikan pemainnya yang cedera. Paling, klub memberi bantuan saat operasi. Tapi proses pemulihannya juga butuh dana,” lanjut pelatih yang membawa Persik Kediri juara Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) 2006.
Daniel menyayangkan bila banyak pemain bintang yang tidak bisa hadir di Charity Game. Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang menolak untuk tampil.
”Tapi tak masalah bila mereka tidak hadir. Mereka hanya punya nama besar. Mereka yang bertanding di Charity Game ini adalah bintang yang sesungguhnya,” tegas Daniel.
Sementara itu, pelatih Garuda Putih, Isman Jasulmei mengungkapkan pemain sesungguhnya adalah aset klub. Hanya saat mereka cedera, klub lebih sering melupakannya.
“Sebagai aset klub, pemain seharusnya diperhatikan bila cedera. Laga amal ini sebagai bukti kepedulian pemain terhadap rekannya. Saya berharap pemain tetap tampil maksimal,” tandas Isman.