Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Matthaus Kecewa dengan Keputusan Guardiola

By Verdi Hendrawan - Kamis, 4 Februari 2016 | 09:03 WIB
Mantan pemain Bayern Muenchen dan tim nasional Jerman, Lothar Matthaus (kanan), bersama kekasihnya, Anastasia Klimko, saat menghadiri gala Ballon d'Or 2015 di Kongresshaus, Zurich, Swiss, pada 11 Januari 2016. (MATTHIAS HANGST/GETTY IMAGES)

Legenda Bayern Muenchen, Lothar Matthaus (54), mengaku kecewa dengan keputusan Josep Guardiola (45) tinggalkan Die Rotten dan memilih bergabung dengan Manchester City. Padahal, pemilik 404 penampilan bersama Bayern itu tidak suka dengan gaya melatih Pep.

Guardiola memutuskan tidak memerpanjang kontraknya bersama Bayern yang akan berakhir pada Juli 2016. Posisi mantan pelatih Barcelona itu pun akan segera digantikan oleh Carlo Ancelotti.

Matthaus mengaku percaya bahwa Guardiola adalah salah satu pelatih terbaik di dunia. Namun, mantan bek tengah Bayern dan tim nasional Jerman itu kecewa dengan sikap tidak loyal Guardiola kepada jawara Bundesliga tersebut.

"Mungkin dia menginginkan sebuah tantangan baru. Tentu saja saya bisa mengerti apa yang diinginkan Pep, termasuk memiliki nilai gaji yang gila dan dia ingin mendapatkan sesuatu yang baru, meskipun faktanya ia sudah memiliki tim terbaik di Eropa," kata Matthaus kepada Sky Sports.

"Bayern telah memenuhi semua yang ia cari, baik dalam hal pemain, pelatih, dan bahkan dokter tim. Dia adalah salah satu pelatih terbaik di planet ini. Tetapi dengan jumlah uang yang beredar, saya bisa mengerti keinginan Pep," sebutnya.

Meski memuji Guardiola sebagai pelatih terbaik di planet bumi, Matthaus ternyata tidak sepenuhnya suka dengan gaya kepelatihan mantan pelatih Barcelona itu.

"Saya adalah salah satu pengkritiknya, tetapi saya akan sangat senang melihat dia tetap berada di Muenchen untuk waktu yang lama. Dia selalu menarik dan menghibur bagi wartawan," ucap Matthaus.

"Dia membuat tim menjadi lebih baik di beberapa lini, tetapi di sisi lain ia juga menjadi penyebab kebingungan. Saya tidak suka dengan sistem yang ia terapkan dan sering berubah di tengah pertandingan. Ia menggunakan pemain dengan posisi yang berbeda, meskipun sang pemain bisa tampil lebih baik di posisi aslinya.

[video]https://video.kompas.com/e/4731309838001_ackom_pballball[/video]