Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Klub China, Guangzhou Evergrande, memecahkan 2 rekor kala merekrut penyerang Atletico Madrid, Jackson Martinez, yang dijuluki media China sebagai "rubah kotak penalti", dengan mahar 42 juta euro atau setara dengan Rp 637 miliar.
Menurut data Transfermarkt, transaksi tersebut menjadi rekor transfer musim dingin 2016. Hebatnya lagi, angka fantastis itu menjadikan Martinez sebagai pembelian termahal dalam sejarah sepak bola China.
杰克逊•马丁内斯 @JacksonMartinez 正式加盟广州队 。 #马到成功 #广州 #恒大 pic.twitter.com/wK80yenJPq
— GZ Evergrande FC (@GZEvergrandeFC) February 3, 2016
"Sebuah kehormatan dapat menjadi bagian dari klub ini. Waktunya telah tiba untuk membuka lembaran baru dalam karier olah raga saya," kata Martinez dalam laman AS.
"Ada banyak perbincangan dalam beberapa hari terakhir dan ini adalah langkah terbaik untuk kepentingan semua orang," ucapnya lagi.
Pemain berusia 29 itu juga menyampaikan terima kasih kepada mantan rekan satu tim dan staf di Atletico karena sudah memberinya kekuatan dan kepercayaan diri setelah pindah dari FC Porto pada musim panas lalu.
Martinez merupakan pesepak bola teranyar yang mendarat dari Eropa untuk pindah ke Liga Super China. Dalam sebuah pernyataan bahasa China di situs klub, dia digambarkan sebagai sosok "pemburu gol" dan "rubah dalam kotak penalti".
Kehadiran tiga kali top scorer Liga Portugal ini memecahkan catatan transfer klub Negeri Tirai Bambu yang sempat dipegang oleh Ramires kala dipinang Jiangsu Suning dari Chelsea senilai 28 juta euro (Rp 426 miliar).
Seperti dikutip Transfermarkt, total belanja klub-klub Liga Super China selama jendela transfer musim dingin mencapai 203,9 juta euro (Rp 3 triliun). Catatan tersebut hanya kalah dari Premier League dengan nominal 230,2 juta euro (Rp 3,5 triliun).
Baca juga:
Atletico membeli Martinez tahun lalu senilai 35 juta euro lantaran performa gemilang dia di Porto. Ujung tombak tim nasional Kolombia ini sanggup menggelontorkan 92 gol dalam 133 pertandingan.
Namun, karier dia menurun selama berkostum Los Colchoneros. Koleksi dua gol dari 15 partai La Liga membuatnya tak mampu bersaing dengan para juru gedor Liga Spanyol.
Pada Weibo, yang merupakan Twitter-nya China, banyak orang mengkritik besarnya biaya penandatanganan Martinez. Akan tetapi, para penggemar Guangzhou ikut angkat bicara dan membela keputusan klub.
"Melihat beberapa orang mengatakan harga itu tidak layak, saya pikir itu berlebihan," tulis salah satu pengguna.
"Aku ingin tahu apakah kalian menonton sepak bola? Kalian semua tidak suka dengan Martinez? Sekarang, penggemar sepak bola di China benar-benar tinggi!" cuit fans lainnya.
Guangzhou, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pengembang properti Evergrande dan raksasa internet Alibaba, baru saja menjual striker Brasil, Elkeson, ke rival domestik mereka, Shanghai SIPG pada bulan lalu, sehingga kedatangan Martinez akan menjadi pengganti ideal.
Martinez akan bergabung dengan gelandang Negeri Samba, Paulinho, ke dalam skuat yang baru saja memenangi mahkota Liga Super China kelima secara beruntun pada Oktober 2015 itu.
Prestasi apik pasukan Luiz Felipe Scolari berlanjut pada bulan berikutnya saat mengklaim gelar kedua Liga Champions Asia dalam tiga tahun terakhir.
[video]https://video.kompas.com/e/4731554618001_ackom_pballball[/video]