Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Harian lokal Leicester, Leicester Mercury, mencoba menjelaskan sisi lain dari meroketnya penampilan Leicester ke puncak klsemen. Menurut mereka, kebangkitan ini akibat pemindahan makam Raja Richard III.
Kota Leicester mengejutkan Inggris dengan penemuan makam raja Richard III (1452-1485) di bawah tempat parkir bekas Gereja Gryfriars Friary pada September 2012.
Richard III adalah sosok penting dalam sejarah Inggris, ia merupakan raja Inggris terakhir yang terbunuh di medan pertempuran.
Kematian pria kelahiran Northamptonshire itu menjadi penanda berakhirnya Abad Pertengahan di Inggris.
Status Richard III kian meroket di kanal sejarah Britannia Raya karena keberadaan jasadnya menjadi misteri hingga abad ke-21. Kuburan Richard hilang sejak pertengahan abad ke-16 karena berbagai rangkaian kejadian.
Namun, hidupnya diabadikan oleh drama Shakespeare, Richard III.
Ia baru ditemukan lagi setelah penyelidikan arkeologis intensif yang diprakarsai Richard III Society.
Universitas Leicester dan pihak pemerintah lalu menguburnya kembali dengan pemakaman selayaknya raja ke Katedral Leicester yang hanya berjarak 2,6 kilometer dari King Power Stadium.
Entah ada hubungannya atau tidak, sebelum penggalian dimulai, rasio kemenangan The Foxes hanya sekitar 32 persen.
Setelah sang raja dimakamkan kembali, Nigel Pearson mengantar klub merengkuh tujuh kemenangan dari sembilan laga terakhir musim lalu.
Lalu, Claudio Ranieri mengambil alih dan mengangkat persentase kemenangan klub jadi 63%.
The Foxes memenangi 20 dari 32 laga liga setelah Richard III dimakamkan kembali dan mereka kini memuncaki Premier League.
Jarak Katedral Leicester ke King Power Stadium: