Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih baru Arema Cronus, Milomir Seslija, memiliki alasan kuat soal pencoretan Toni Mossi dari skuat yang diumumkan bersama tujuh pemain lain pada Selasa siang (2/2/2016).
Pelatih asal Bosnia itu menilai Toni Mossi bukan tipikal pemain yang ia inginkan dalam membentuk tim Arema.
Milo juga mengakui bahwa keputusannya mencoret Mossi pasti akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan Aremania.
“Saya respek pada Aremania, tetapi kita harus melihat Mossi. Pemain lain bisa lebih berperan,” ucap Milo usai memimpin latihan di Stadion Gajayana, Kota Malang Selasa sore (2/2/2016).
"Saya butuh pemain dengan gaya seperti Gustavo Lopez yang bisa mengendalikan permainan, tendangan bebas apik, dan tendangan jarak jauh yang bagus. Sekarang, Arema jarang mencetak gol dari situasi seperti itu," katanya.
Sang pelatih menilai secara fisik Mossi terlalu kecil untuk bersaing di lini tengah. Mossi juga dianggap hanya bisa bermain di satu posisi. Milo mengaku mencari pemain yang bisa bermain di banyak posisi.
"Pemain asing juga harus mampu menjadi pemimpin, dia juga harus mampu berbahasa Indonesia, meskipun hanya sedikit. Mossi juga punya tipikal permainan yang sama dengan pemain lokal sekarang. Saya paham Aremania suka Mossi, tetapi lihat Arema tidak mendapat trofi apa-apa,” ujar Milo.
Di sisi lain, Milo berharap Aremania mendukung keputusannya, karena sebagai pelatih tugasnya memang membuat keputusan sulit demi harapan yang lebih besar.
"Aremania harus mendukung keputusan saya, karena inilah tugas saya,” kata Milo.
Mossi didepak bersama tujuh pemain lain, di antaranya adalah Suroso, Hermawan, M Kamri, I Gede Sukadana, Gilang Ginarsa, Nanda Bagus, dan Okky Derry.