Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eric Cantona, Terry Venables, dan Sejarah Jendela Transfer Pemain

By Beri Bagja - Senin, 1 Februari 2016 | 19:34 WIB
Aksi Eric Cantona pada duel Manchester United lawan Crystal Palace dalam laga Premiership di Selhurst Park, 28 Maret 1998. (MIKE HEWITT/GETTY IMAGES)

Eks manajer Tottenham, Terry Venables, disebut punya andil dalam gerakan menggodok sistem baru.

"Ide Terry adalah selama kompetisi berjalan, manajer tim harus menghabiskan waktu dengan pemainnya. Mereka tidak mencari-cari rekrutan baru, ataupun berurusan dengan pemain yang tidak betah di klub lain," kata Rick Parry, mantan Ketua FA.

Proyeksi aturan tersebut mengacu pada penutupan "toko pemain" sepanjang musim, kecuali saat jendela transfer selama tiga pekan pada Desember atau Januari.

Metode itu berkaca pada kesuksesan Serie A sebagai kompetisi nomor wahid era 1990-an. Liga Italia sudah lebih dulu menerapkan sistem mirip jendela transfer. Hingga 1995, Serie A juga memberlakukan periode transfer musim gugur pada 1-31 Oktober.

[video]https://video.kompas.com/e/4719899719001_ackom_pballball[/video]

UEFA akhirnya memberlakukan regulasi teraktual mulai musim 2002-2003 guna menyeleraskan aturan perpindahan pemain di negara-negara anggota.

Tujuan UEFA dan FIFA ialah untuk melindungi kepentingan klub, menjaga keseimbangan kompetisi serta hak -hak pemain, terutama setelah adanya aturan Bosman. Regulasi tersebut berhubungan dengan metode resolusi kontrak pemain dengan klub.

Setelah regulasi diterapkan, sekitar 19 dari 53 negara Eropa memberlakukan sistem pembukaan dua jendela transfer dalam semusim dan ditutup dalam waktu bersamaan.

[video]https://video.kompas.com/e/4719885112001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P